Puluhan Dosen se-Banten Laksanakan Pengabdian di Pulau Tunda

Admin

| 22 Maret 2021

| 21:10 WIB

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Puluhan dosen se Provinsi Banten yang tergabung dalam Ikatan Dosen republic Indonesia (IDRI) provinsi Banten melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), bertempat di Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Minggu (21/03/2021).

[adrotate group="5"]

Ketua Panitia Pelaksana PKM Kolaborasi para Dosen se Banten Didi Wandi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan, pendampingan dan sosialiasi kepada masyarakat desa yang ada di Pulau Tunda.

“Kedatangan kami ke Pulau Tunda adalah untuk melaksanakan pengabdian Kepada Masyarakat, dimana agenda kegiatan yang akan kami lakukan adalah memberikan pelatihan, pendampingan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang kewirausahaan dan kesehatan masyarakat,” ujar Didi Wandi yang juga tercatat sebagai Dosen STIE Banten.

Didi menambahkan, tujuan dari kegiatan ini selain memberikan pelatihan, supaya masyarakat Pulau Tunda mempunyai kompetensi dalam berwirausaha.

“Kami juga ingin melaksanakan pendampingan terhadap ibu-ibu disini yang memiliki banyak waktu luang untuk berwirausaha melalaui potensi alam yang ada di Pulau Tunda,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Wargasara Hasim dalam sambutannya mengatakan sangat bersyukur dan berterimakasih kepada para Dosen yang sudah berkunjung dan melihat secara langsung kehidupan masyarakat di Pulau Tunda.

“Kami berharap kedatangan bapak dan ibu Dosen yang melaksanakan kegiatan PKM ini bisa membantu kesulitan warga masyarakat yang ada di desa kami. Kami sangat membutuhkan pelatihan, pembinaan dan pendampingan kewirasusahaan untuk ibu-ibu agar memiliki kegiatan yang bernilai ekonomis,” ujar Hasim.

“Ibu-ibu warga desa kami sampai hari ini sangat kesulitan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, karena tidak ada yang melatih dan mendampingi. Disini kami memiliki banyak potensi alam yang bisa dikembangkan secara ekonomis yang dapat menghasilkan pendapatan bagi masyarakat. Namun karena tidak ada pembinaan dan pendampingan secara serius dari Pemerintah Kabupaten, kami merasa dianak tirikan keberadaannya di Pulau Tunda ini” sambung Hasim.

Editor :Rizal Fauzi

Tags

Bagikan Artikel

Berita Terkait

Berita Terpopuler

Scroll to Top