“Tantangan dan tugas menjadi ambassador tentunya harus ada tanggung jawab dan siap kita jalankan. Karena kita terpilih menjadi mitra pemerintah tugasnya selain membantu pemerintah daerah untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Pandeglang kita harus menanamkan budaya-budaya, pribadi yang baik untuk menjadi contoh masyarakat, seperti mengedukasi masyarakat utamanya generasi muda, untuk aktif dalam kegiatan promosi dan edukasi terhadap berbagai potensi yang ada,” kata dara cantik kelahiran Pandeglang 30 September 1999 tersebut.
Wanita lulusan Politkenik Sahid Jurusan Pariwisata ini menyebut, saat pandemi menjadi persoalan yang serius bagi pariwisata di berbagai negara, ia berharap di tahun 2022 nanti pandemi bisa reda serta pariwisata bisa kembali bergairah.
“Mungkin pada pandemi sekarang ini lumayan sulit untuk kita berkontribusi langsung selain mengadakan campaign atau acara yang mempromosikan lewat media sosial untuk memberi semangat kepada masyarakat luar agar tetap hati-hati untuk berlibur dimasa sekarang, tapi saya harap semoga di tahun 2022 pandemi ini segera berakhir agar semua industri khususnya Pariwisata berjalan normal kembali dan semakin maju untuk kesejahteraan negara kita,” imbuhnya.
Pengalaman berkesan yang Nida ceritakan salah satunya yakni, ketika dirinya mengikuti agenda Student Volunteer se ASEAN yang dilaksakan oleh Kementrian Pendidikan Malaysia. Ia bertugas untuk membangkitkan sektor ekonomi pariwisata di beberapa daerah tertinggal supaya bisa dikenal oleh masyarakat.
“Agenda diikuti dari beberapa negara diantaranya Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Laos, Cambodia dan China. Kegiatan yang dilakukan tentunya sebagai sukarelawan untuk membantu daerah tertinggal. Program ini pun menjadi kegiatan tahunan yang dilakukan disetiap negara negara asean, pada saat itu saya berkesampatan di daerah Sarawak, Malaysia kurang lebih selama 3 minggu disana,” ujarnya.
Tak hanya itu, Nida juga berkesempatan mengenalkan budaya serta permainan tradisonal nusantara dalam ajang tersebut.
“Mengenali budaya antar negara
Di acara Asean day itu saya mengenalkan makanan khas Indonesia dengan Pecel dan mainan tradisional yang biasa kita kenal dengan Engklek, senang rasanya bisa berbagi karena mereka pun sangat antusias,” tutup Nida. **