PLN Dorong Peningkatan Konsumsi Listrik Menuju Era Energi Bersih

Admin

| 15 Juli 2021

| 18:53 WIB

JAKARTA, EKBISBANTEN.COM – PLN menyadari pentingnya transisi menuju energi bersih untuk memastikan masa depan yang lebih baik dari pada yang ada pada generasi sekarang di tengah ancaman perubahan iklim yang terjadi.

[adrotate group="5"]

Zulkifli Zaini, Direktur Utama PLN menyebutkan bahwa dari berbagai diskusi, banyak pihak tampaknya hanya fokus pada aspek suplai.

Padahal, untuk pengembangan EBT di Indonesia, perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti keselarasan supply and demand, potensi energi setempat, keekonomian, keandalan, ketahanan energi nasional dan keberlanjutannya.

“Mari kita bicara mengenai suplai dan demand listrik secara lebih seimbang sehingga pengembangan suplai bisa dibeli oleh demand yang sesuai. Bagaimana kita mendorong agar kompor induksi dan mobil listrik meningkatkan konsumsi listrik,” ujar Zulkifli dalam Investor Daily Summit 2021, Kamis (15/7).

Zulkifli pun menjelaskan bahwa saat ini ukuran dari sektor kelistrikan adalah sebesar 300 Terra Watthour (TWh) dengan kapasitas pembangkit terpasang sebesar 63 Giga Watt (GW).

Di dalamnya masih terdapat pembangkit berbahan bakar fosil sebesar 21 GW yang merupakan bagian Proyek 35 GW yang akan beroperasi sampai dengan perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA)_ berakhir.

Dengan asumsi pertumbuhan konsumsi listrik 4,6 persen itu, maka kebutuhan kelistrikan pada 2060 sebesar 1.800 TWh. Dari sisi pasokan, akan ada penambahan kapasitas pada 2060 sebesar 1.500 TWh atau lima kali lipat dari kapasitas listrik di tahun ini. Melihat kondisi tersebut, direncanakan penambahan kapasitas pembangkit untuk menutup gap kebutuhan dan pasokan listrik akan didominasi dengan EBT.

Merespons isu perubahan iklim, lanjut Zulkifli, PLN juga telah menetapkan komitmen untuk mencapai karbon netral pada 2060. Caranya, melalui skema transisi menuju EBT dan pergeseran dari energi berbasis impor menuju energi berbasis domestik.

Pihaknya pun mengaku telah menyiapkan peta jalan untuk melakukan pensiun bertahap bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki.

“Kami menyiapkan peta jalan retirement (pensiun) PLTU batu bara untuk mencapai karbon netral pada 2060. Tahapan monetisasi PLTU batu bara sebesar 50,1 GW hingga 2056 akan dilaksanakan dan menggantinya dengan EBT secara bertahap” papar Zulkifli.

Editor :Rizal Fauzi

Tags

Bagikan Artikel

Berita Terkait

Berita Terpopuler

Scroll to Top