“Wisata itu yang dijual lingkungan nya kan, berbeda seperti di perkotaan ada konsep wisata yang dibangun, tapi kesadaran masyarakat di wilayah selatan terhadap lingkungan sangat rendah masih bagus warga Baduy,” kata Sukarjo di Hotel Nuansa Bali, Minggu (6/9).
Sukarjo menuturkan peran pemerintah sebagai mitra pengusaha wisata harus memberikan perhatian terhadap fasilitas dan rasa aman bagi wisatawan yang berkunjung.
“Kita yang bekerja, pemerintah yang memberi pemahaman terhadap masyarakat supaya jaga alam kita, jangan meluluh minta pajak saja,” papar Sukarjo.
Ia menilai kebanyakan pemerintah hanya mampu membuat fasilitas saja, namun tidak ada upaya untuk mengelola fasilitas supaya tetap terjaga dengan baik.
“Pemerintah punya perangkat yang lengkap, hanya mindset pemikiran nya masih pakai pola lama, apalagi ditengah pandemi ini belum ada inovasi,” jelas Sukarjo.
Saat ini, kondisi masyarakat sebetulnya punya potensi pasar wisata yang cukup bagus, seperti pengelolaan kerjaninan di setiap Desa.
“Cuma, kelakuan pengelola BUMDes itu seperti preman saja, alhasil produk desa tidak bisa terakomodir dengan baik,” pungkas Sukarjo. (Raden)
]]>