Jumat, 29 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Persiapkan Warga Binaan dapat Bermanfaat di Masyarakat, Lapas Kelas IIA Cilegon Berikan Pelatihan Sablon Kaos

, Irfan Fahrulroji Suparlin and Irfan Fahrulroji Suparlin

| Selasa, 11 Juli 2023

| 10:51 WIB

Lapas Kelas IIA Cilegon
Salah satu warga binaan Lapas Kelas IIA Cilegon didampingi petugas tengah mengerjakan sablon manual. (Foto: Istimewa)

CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon memfasilitasi para warga binaan dengan pelatihan kreasi desain (printing) baju atau kaos.

Pelatihan tersebut bertujuan sebagai wadah untuk pemberdayaan dan penyaluran minat dan bakat para warga binaan di Lapas Kelas IIA Cilegon selama menjalani masa hukuman, yang kemudian dapat bermanfaat saat mereka sudah kembali lagi ke masyarakat.

Kaos yang diproduksi melalui pelatihan kreasi desain printing berlogo merek “Giatja Lagoon Inovatif & Creativity”. Mereka terlihat antusias mengikuti pelatihan tersebut.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi. Giatja) Lapas Cilegon, Aditya Jatari menjelaskan bahwa sejak dua pekan terakhir, para warga binaannya selalu memanfaatkan pelatihan desain printing itu dengan mencoba membuat berbagai desain.

“Printing baju kaos merupakan salah satu produk inovasi dari Giatja Lapas Cilegon. Para warga binaan kami sudah memproduksi berbagai desain, salah satunya karakter tokoh pewayangan Arjuna ini yang namanya juga digunakan menjadi salah satu nama gedung hunian bagi para warga binaan,” jelasnya, Selasa (11/7/2023).

Aditya mengungkapkan bahwa hasil dari pelatihan tersebut, kaos-kaos kemudian dijual dengan harga jual relatif dan variatif tergantung komposisi warna dan dan tingkat kerumitannya.

“Jika dibandingkan dengan produk-produk lain yang sejenis, kaos Giatja Lagoon ini masih bisa bersaing karena dijual dengan harga yang ramah di kantong, yaitu antara Rp75 ribu hingga Rp100 ribu per kaosnya,” ungkapnya.

Tak hanya digital printing, kata Aditya, para warga binaan di Lapas Cilegon juga diajari untuk mempelajari teknik sablon manual plastisol. Sablon ini juga menjadi teknik sablon unggulan di Lapas Cilegon. Sablon Plastisol diketahui memiliki hasil yang lebih awet, kuat dan tidak mudah mengelupas atau cepat menghilang.

“Saat ini para warga binaan yang mengikuti kegiatan kreasi desain baju kaos tak hanya mengerjakan desain yang diberikan oleh pihak Lapas saja. Mereka juga dapat mengikuti permintaan pasar dan siap mengerjakan desain sesuai permintaan para konsumennya,” ujar Aditya.

Salah satu warga binaan yang mengikuti kegiatan sablon ini, Partoyodi mengaku berencana membuka bisnis sablon bersama anaknya setelah dirinya bebas kelak.

Jika nantinya berhasil membuka sablon, pria paruh baya yang menerima vonis 10 tahun ini berharap bisa membuka lapangan pekerjaan dan peluang belajar untuk siapa saja yang ingin berwirausaha.

“Di sini menjadi tempat yang baik untuk saya menimba ilmu, khususnya di bidang sablon. Saya yang sudah menyesali kesalahan saya, berharap dapat berguna kelak dengan keahlian yang saya asah selama dibina di Lapas Cilegon,” ujar Partoyodi

“Dengan mengikuti pembinaan yang diberikan petugas, saya kini bisa mengelola mesin sablon dengan baik, menggunakan mesin press, dan sebagainya, termasuk mempelajari bisnis sablon,” tandasnya.

Sebagai informasi, sejauh ini pihak Lapas Cilegon sudah mempromosikan kaos kreasi digital printing karya warga binaannya lewat media sosial akun resmi Lapas Cilegon, baik itu Facebook, Instagram maupun Twitter.

Selain itu, kaos karya warga binaan juga dipasarkan melalui aplikasi e-commerce berupa Tokopedia dengan nama toko Giatja Lagoon.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top