SERANG, EKBISBANTEN.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten mempunyai tiga layanan yang dapat diakses oleh masyarakat. Layanan Perpustakaan Umum, Layanan Perpustakaan Keliling, Layanan Perpustakaan Digital, hingga Layanan Mobil Pintar. Program literasi kesejahteraan juga dilaksanakan untuk mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat.
“Pada masa tatanan normal baru (new normal) tahun 2022, Perpustakaan Umum DPK Provinsi Banten memiliki kunjungan kurang lebih 220 pengunjung per hari,” ungkap Kepala DPK Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara, Minggu (29/01)
“Jam buka mulai pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 16:00 WIB,” sambungnya.
“Pemprov Banten melalui DPK melakukan pendekatan akses kepada masyarakat terhadap buku dan informasi melalui Layanan Mobil Unit Perpustakaan Keliling Sampai dengan bulan Desember 2022, sebanyak 128 titik sudah terlayani dari target 124 titik layanan,” tambahnya.
Usman menjelaskan, untuk Layanan Mobil Pintar, memberikan layanan berupa Pemutaran Film Edukasi, Internet Gratis dan Instalasi Aplikasi Perpustakaan Inlis Lite dengan target sekolah dan masyarakat umum.
“Jumlah titik terlayani mencapai 61 titik dari target 60 titik layanan se-Provinsi Banten,” ungkapnya.
Usman juga mengungkapkan, DPK Provinsi Banten memiliki Layanan Perpustakaan Digital (i-banten) sebagai terobosan untuk mempertemukan kebiasaan masyarakat dalam mengakses gawai dengan akses terhadap buku. Dengan 3.981 koleksi yang dimiliki, sampai tahun 2022, i-banten sudah dikunjungi oleh 1.963 orang.
Ada juga program lainnya, papar Usman, seperti Gerakan Banten membaca yang bertujuan untuk mengkampanyekan minat baca dengan target sasaran Siswa sekolah tingkat SMA/SMK. Kegiatan Banten Membaca sudah dilaksanakan di 8 SMA/SMK se Provinsi Banten, dengan total partisipan sebanyak 400 siswa. Mendongeng untuk anak yang telah dilaksanakan sebanyak 24 kali, bedah buku dilaksanakan sebanyak 16 kali dengan memanfaatkan media sosial Instagram dan kanal youtube.
Untuk tahun 2023 ini, ungkap Usman, program dan kegiatan DPK Provinsi Banten tidak banyak berubah namun lebih difokuskan kepada program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial yang berdampak sangat positif terhadap masyarakat.
“Program Perpustakaan berbasis inklusi sosial tersebut salah satu komitmen dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan akan menjadi andalan di DPK Provinsi Banten dalam kerangka besar literasi kesejahteraan,” imbuhnya.
Bahwa keberadaan literasi itu memiliki rasa relevansi terhadap upaya untuk mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat,” tambahnya.
Dikatakan, program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan agar masyarakat merasakan betul kehadiran perpustakaan sebagai solusi untuk mengembangkan kecerdasan dan keberdayaan.