EKBISBANTEN.COM – Baru-baru ini publik dihebohkan dengan salah-satu statement influencer Indonesia, Gita Safitri yang bergerak di isu feminis, ia menganggap bahwa perempuan yang punya anak itu akan lebih cepat tua.
Pernyataan tersebut banyak menuai pro kontra dari berbagai kalangan masyarakat, sehingga menjadi perbincangan hangat apalagi didukung dengan semakin banyaknya perempuan yang lebih memilih untuk tidak menikah dan mempunyai anak, disisi lain perempuan yang memilih untuk menikah dan mempunyai anak menjadi sangat tidak setuju dengan statement dari influencer tersebut.
Pada dasarnya menikah dan mempunyai anak adalah pilihan setiap individu, keputusan memiliki anak merupakan hak asasi perempuan. Pasangan atau suami tak berhak memaksa berapa jumlah anak dalam pernikahan berdasarkan kemauannya sendiri. Kesepakatan dengan perempuan yang menjadi pasangannya penting karena perempuan memiliki otonomi atas tubuh atau rahimnya, sebagai seorang perempuan, pasti ia mempunyai alasan kenapa dirinya memilih untuk tidak mempunyai anak.
Namun benarkah ketika perempuan yang sudah mempunyai anak itu akan lebih cepat tua? Secara medis, dikutip dari halodoc, dr. Fadhli Rizal Makarim mengatakan bahwa hal itu benar.
“Secara medis, punya anak memang membuat perempuan lebih cepat tua. Salah satunya disebabkan saat proses kehamilan, melahirkan, menyusui, dan membesarkan anak yang memang membutuhkan ekstra energi,” kata Fadhli.
Hal ini didukung juga dengan sebuah penelitian berjudul Parity associated with telomere length among US reproductive age women yang dipublikasikan oleh Oxford University Press, yang menjelaskan fakta serupa.
Telomer ibu hamil tampak sekitar empat bulan hingga empat tahun lebih tua dari pada perempuan yang tidak memiliki anak. Telomer adalah struktur seperti benang di ujung kromosom yang mengandung materi genetik. Telomer seperti ujung tali sepatu yang keras dan berfungsi untuk melindungi kromosom. Ketika telomer terlalu pendek, sel mati dan berhenti bereplikasi.
Telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya. Telomer diketahui memendek pada semua manusia seiring bertambahnya usia. Di samping itu, kehamilan serta persalinan juga menjadi faktor yang dapat memendekkan telomer.
Sebenarnya bukan hanya faktor usia dan persalinan saja, gaya hidup seperti merokok, indeks massa tubuh yang tinggi, dan stres berat dapat mempercepat proses pemendekan telomer. Kemudian mendapatkan tidur yang berkualitas, olahraga teratur, dan pola makan sehat dapat membuat telomer tetap panjang.