Prediksi ini lebih rendah dari yang diproyeksi Kantor Perwakilan Bank Inonesia Provinsi Banten sebesar 4,9 hingga 5,9 persen.
Ia mengatakan, target pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB) sebesar 4,9-5,9 persen tersebut bakal sulit tercapai lantaran pandemi masih berlangsung.
“Alasanya kondisi pandemi tidak bisa diprediksi, belum lagi ada pelaksaan pilkada dikhawatirkan menimbulkan klaster baru. Kemudian cuaca ekstrim di akhir tahun ini menjadi hambatan bagi sektor jasa atau pariwisata untuk berkembang,” kata Hady melalui sambungan telepon seluler kepada Ekbisbanten.com, Rabu (9/12).
Padahal kata Hady, seharusnya momen liburan natal dan tahun baru (Nataru) bisa menjadi peluang untuk membangkitkan sektor pariwisata dan jasa yang berperan besar bagi pertumbuhan Ekonomi Banten.
“Untuk meningkatkan PDRB tentunya harus ada momen besar yang berpotensi meningkatkan sektor ekonomi, salah satunya libur Nataru bisa mendongkrak ekonomi lewat pariwisata, di pantai Anyer dan sekitarnya,” imbuhnya.