Sabtu, 27 Juli 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

,

Pendapatan Negara di Banten Tembus Rp47,9 Triliun

Rizal Fauzi

| 31 Agustus 2023

| 11:29 WIB

Pegawai Bank BJB KCK Banten menyiapkan uang tunai pecahan Rp50 ribu untuk kebutuhan nasabah selama Lebaran Idul Fitri 1443 H pada Rabu (27/4/2022). (FOTO: ISMATULLAH / EKBISBANTEN.COM)

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang DP3 Kanwil DJP Banten Sonny Agustinus menyampaikan, hingga Juli 2023, Kanwil DJP Banten berhasil menghimpun penerimaan pajak sebesar Rp39,72 triliun atau 58,88 persen dari target. Raihan penerimaan pajak tersebut mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,46 persen (yoy).

“Adapun kotribusi penerimaan pajak terbesar berasal dari PPh NonMigas dan PPN” kata Sonny Agustinus.

Kepala Bidang PK KPU Bea Cukai Soekarno Hatta Indasah mengatakan, bahwa penerimaan kepabeanan dan cukai hingga Juli 2023 mencapai Rp7,32 triliun atau 57,32 persen dari target, tumbuh 4,07% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Capaian realisasi penerimaan komponen kepabeanan dan cukai secara nominal bersumber dari penerimaan bea masuk (BM) Rp5,88 triliun, cukai Rp 1,43 triliun, dan bea keluar (BK) Rp5,39 miliar,” terang Indasah.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sugiwanto menambahkan, kontribusi terhadap penerimaan negara terus meningkat sampai dengan Bulan Juli 2023.

“Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari kekayaan negara dan piutang negara dan lelang mencapai Rp36,25. Untuk  PNBP dari sektor Non-Migas tercatat sebesar Rp4,78 miliar, sedangkan realisasi pembiayaan proyek strategis nasional (PSN) oleh LMAN sebesar Rp71,81 miliar,” kata Sugiwanto.

Terkati penyaluran ultra mikro (Umi) Sugiyarto menambahkan, hingga 31 Juli 2023 adalah sebesar Rp211,81 miliar atau tumbuh 32,49 persen.

“Kinerja penyalur UMi pada Bulan Juli 2023 ini meningkat melampaui bulan-bulan sebelumnya, karena sampai dengan bulan Juni 2023, penyaluran UMi mengalami penurunan. Minat Masyarakat di Banten terhadap pembiayaan UMi meningkat juga disebabkan peningkatan literasi keuangan Masyarakat khususnya pada level mikro untuk menggunakan pembiayaan yang resmi,” tutup Sugiyarto.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top