SERANG, EKBISBANTEN.COM – Indosat Ooredoo menutup akhir 2020 dengan kinerja yang sehat dan tingkat profitabilitas yang terjaga. Di tengah pandemi Covid-19 Indosat Ooredoo berhasil meraih total pendapatan Rp27,9 triliun atau tumbuh 6,9 persen dibandingkan dengan setahun yang lalu (year on year) dan pendapatan seluler tumbuh 11,6 persen (yoy) menjadi Rp23,1 triliun.
EBITDA (Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization) juga mengalami pertumbuhan 16 persen (yoy) mencapai Rp11,4 triliun, akibat pertumbuhan pendapatan yang baik serta fokus perusahaan atas efisiensi operasional. Marjin EBITDA tercatat sebesar 40,9 persen, tumbuh sebesar 3,2 bps dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Jumlah pelanggan seluler tumbuh 1,7 persen yoy menjadi 60,3 juta pelangan per akhir tahun 2020. Kemudian pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) meningkat menjadi Rp31,9 ribu dari sebelumnya Rp27,9 ribu. Peningakatan ini didorong oleh trafik data yang signifikan sebesar 52,8 peraen yoy.
“Meskipun menghadapi berbagai tantangan pandemi Covid-19 dan kompetisi harga dari operator lain, Indosat Ooredoo terus menjalankan strategi tiga-tahun perusahaan serta mampu menjaga momentum pertumbuhan,” kata President Director and CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama dalam keterangan tertulis kepada Ekbisbanten.com, Jumat (19/2).
Indosat Ooredoo juga membukukan kinerja operasional yang kuat dengan meningkatkan pengalaman video sebanyak 55,8 persen yoy, meningkatkan kecepatan 4G hingga dua kali lipat, dan secara signifikan meningkatkan kecepatan unggah kami sebanyak 88,4 persen year.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang tiada henti dari para pelanggan setia kami yang telah memotivasi kami untuk terus berinvestasi dalam pengembangan jaringan 4G serta menghadirkan penawaran digital baru yang inovatif guna memastikan bahwa pelanggan dapat merasakan pengalaman seluler terbaik,” katanya.
Komitmen perseroan terhadap pelanggan serta untuk mengetengahkan penawaran produk yang sederhana dan relevan telah berkontribusi pada peningkatan jumlah pelanggan dan volume trafik data.
“Pertumbuhan ini memungkinkan perusahaan untuk membukukan pertumbuhan pendapatan seluler di atas rata-rata pasar serta peningkatan market share signifikan,” katanya.
“Ke depannya, kami mengantisipasi bahwa gaya hidup secara daring serta kegiatan bekerja dan belajar dari rumah, yang menjadi marak karena pandemi, akan menjadi gaya hidup yang permanen. Indosat Ooredoo berkomitmen penuh untuk mendukung pelanggan seluler dan bisnis kami agar mampu beradaptasi dengan situasi new normal dengan terus meningkatkan kinerja jaringan untuk memenuhi akselerasi pertumbuhan permintaan data,” katanya.
Selama tahun 2020, Indosat Ooredoo berhasil menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan digital global seperti Facebook, Google, Cisco, dan Ericsson untuk menghadirkan teknologi terkini yang dapat mempercepat digitalisasi pengalaman pelanggan serta meningkatkan jaringan internet di Indonesia.
Sedangkan pada tahun 2021 ini, Indosat Ooredoo akan melanjutkan peningkatan dan perluasan jaringan perusahaan dengan fokus pada pengembangan 4G/LTE dan Jaringan Video Grade yang mampu memberikan layanan internet yang semakin baik kepada pelanggan.
Peningkatan jaringan ini merupakan bagian dari upaya Indosat Ooredoo untuk mendukung transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan rencana ekonomi digital pemerintah Indonesia serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Kami yakin bahwa momentum pertumbuhan ini akan berlanjut pada tahun 2021. Namun, karena ketidakpastian pemulihan ekonomi dari pandemi, dengan penuh pertimbangan kami optimis untuk mencapai pertumbuhan pendapatan sesuai dengan industri, marjin EBITDA di kisaran batas bawah level 40 persen, serta belanja modal di kisaran 8 triliun rupiah,” pungkasnya. (*/ismet)
]]>