Jumat, 22 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Pendapatan Bea Cukai di Banten Turun pada Awal Tahun 2024 

Budiman

| Rabu, 28 Februari 2024

| 18:00 WIB

Ilustrasi Bea dan Cukai. Foto: 4045/Freepik.com.

EKBISBANTEN.COM-Pendapatan Kepabeanan dan Cukai Provinsi Banten hingga 31 Januari 2024 mengalami penurunan. Hal itu terlihat dari tumbuhnya pendapatan Bea dan Cukai dengan negatif 1,07 persen. 

Kepala Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Provinsi Banten Rahmat Subagio mengatakan, menurunnya penerimaan dari lembaganya disebabkan adanya penerimaan non rutin pada Januari 2023.

“Capaian pendapatan kepabeanan dan cukai periode Januari 2024 sebesar Rp1,04 triliun, tercapai 7,08 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp14,71 triliun. Kinerja pendapatan kepabeanan dan cukai tumbuh negatif di awal tahun 2024 ini,” ujarnya melalui daring Google Teams, Rabu (28/2/2024). 

Rahmat Subagio merinci, bea masuk mencapai Rp850,34 miliar, raihan tersebut turun 4,57 persen. Hal itu disebabkan oleh kinerja impor nasional, terutama barang konsumsi dan kebutuhan bahan baku atau penolong kebutuhan industri raw sugar. 

Penurunan juga terjadi pada bea keluar yang mencapai Rp0,006 miliar. Turun hingga mencapai 98,49 persen, dipengaruhi jumlah produksi dan fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya.

Sedangkan untuk cukai mencapai Rp191,24 miliar, nilai tersebut naik 18,50 persen. Kenaikan itu dipengaruhi oleh pertumbuhan industri rokok elektrik, peningkatan volume produksi minuman mengandung etil alkohol golongan B yang disertai kenaikan tarif cukai MMEA 20 persen untuk rata-rata tertimbang. 

Penurunan pendapatan itu berimbas pada kinerja neraca perdagangan di Provinsi Banten hingga Januari 2024. Menurutnya, neraca perdagangan Januari 2024, negatif USD 2,32 miliar atau melemah 2 persen dibandingkan bulan Desember 2023 yang sebesar negatif USD 2,27 miliar. 

“Penurunan neto neraca perdagangan awal bulan tahun ini disebabkan oleh penurunan impor pada komoditi peranti lunak dan barang digital, besi pig dan ingot besi dan baja bukan paduan; serta penurunan ekspor pada komoditi: logam mulia dan logam yang dipalut dengan logam mulia, batu bara, dan telepon,” jelasnya. 

Apabila dibandingkan dengan Januari 2023, lanjutnya, neraca perdagangan awal tahun ini secara yoy menurun hingga 28 persen.

 “Hal itu disebabkan oleh penurunan nilai ekspor pada sektor non migas dan migas, dengan dominasi pada komoditi perhiasan barang hasil tempaan pandai emas dan perak serta barang, telepon dan alat jaringan digital,” terangnya. 

Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Provinsi Banten juga mencatat ekspor sebesar USD 0,77 miliar, menurun 36 persen. 

“Sedangkan untuk impor meningkat 3 persen apabila dibandingkan Januari 2023, di angka USD 3,09 miliar,” tukasnya. 

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top