SERANG, EKBISBANTEN.COM – PT Jamkrida Banten memasuki usianya yang ke-10 tahun. Sederet prestasi gemilang dan membanggakan telah diraih perseroan. Termasuk rajin memberikan dividen miliaran dibandingkan dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Banten lainnya.
Kendati demikian, dari sisi permolan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Banten ini baru mendapatkan suntikan Rp56,5 miliar dari Rp220 miliar yang harus disetorkan pemegang saham.
“Realisasi modal disetor saat ini adalah Rp56,5 miliar, artinya kita masih membutuhkan penambahan modal disetor sebesar Rp163,5 miliar lagi,” kata Direktur Utama Jamkrida Banten Indriyanto Agus Wibowo kepada wartawan disela-sela acara HUT Jamkrida Banten ke-10, Selasa, 24 September 2024.
BACA: Lapor Pak Al! Komden Jamkrida Banten Chintya Prima Prihandini Tak Lolos Uji Fit and Proper Tes OJK
Wibowo menjelaskan, dengan adanya penambahan modal itu diharapkan, perseroan dapat melakukan penjaminan tak hanya di Provinsi Banten, tapi juga di skala nasional.
“Karena peningkatan volume yang dibutuhkan semakin tinggi, kita juga harus selalu meningkatkan permodalan kita, karena yang diukur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah yang disebut gearing ratio. gearing ratio itu inline dengan volume penjaminan,” katanya.
Terlebih kata dia, penyertaan penambahan modal Jamkrida Banten kini telah disetujui pemegang saham pada rapat rumum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
“Karena kalau volume penjaminannya makin tinggi, modalnya tidak dinaikkan gearing rationya nanti kita kena (warning-red), karena kita ada batasan dari OJK yaitu 40 persen,” katanya.
Termasuk lanjut Wibowi, Raperda penyertaan modal Jamkrida Banten sedang dibahas di DPRD Banten.
“Penambahan modal disetor sendiri tidak hanya berupa dana, melainkan bisa dalam bentuk inbreng, aset bangunan dan lain sebagainya,” kata Wibowo.
Untuk itu Wibowo mengaku, salah satu fokus atau target jangka pendek yang akan ia lakukan di periode kepengurusannya yakni, mengawal penguatan permodalan perseroan. Harapannya, Jamkrida Banten yang tengah terus bertumbuh, menjadi perusahan terdepan di Indonesia.
“Jadi kami akan mengawal penguatan permodalan. Target ke depannya dari pengendali saham sendiri sudah memberikan peluang. Bahkan sudah ada keputusan di RUPSLB yang menyatakan mereka menyetujui peningkatan modal setor menjadi Rp220 miliar,” terang Wibowo.
Sedangkan, untuk target jangka menengah yang akan dilakukan diperiode kepengurusannya akan mengajak delapan pemerintah daeah di Banten menjadi bagian pemegang saham di Jamkrida Banten.
“Jadi, jangka pendeknya permodalan dari pemprov, jangka menengahnya kita menawarkan ke pemkab dan pemkot, dan jangka panjangnya kita sudah bisa tawarkan di bursa saham, supaya bisa menjamin atau keberlangsungan permodalan yang terus meningkat sesuai dengan gearing ratio yang ditetapkan. Itu dari sisi permodalan.
Untuk diketahui, laba bersih PT Jamkrida Banten sepanjang tahun 2023 sebesar Rp9,5 miliar. Sedangkan, pendapatan imbal jasa penjaminan (IJP) sebesar Rp216 miliar. Dengan raihan itu, menempatkan Jamkrida Banten sebagai BUM terbesar keempat secacara nasional dari 18 BUMD.
“Termasuk aset kita berada di posisi ke empat se nasional dengan nilai mencapai Rp593 miliar,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jamkrida Banten Nizar mengatakan, agar menjadi perusahaan terdepan dikancah nasional, maka permodalan menjadi salah satu hal yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan penjaminan. Termasuk bagi PT Jamkrida Banten.
“Pada aturan sebelumnya modal Rp100 miliar itu sudah bisa skala nasional, tetapi di roadmap di penjaminan yang terbaru, nanti di skala nasional itu bahkan nanti ketika modal dasar terpenuhi pun Rp220 miliar itu belum bisa. Karena minimumnya Rp250 miliar,” katanya.
“Nah, ini menjadi tantangan untuk direksi PT Jamkrida Banteb ke depan. Untuk bagaimana misi tadi yang disampaikan Pak Dirut, jangka pendek, menengah dan panjang paling tidak bisa mencapai perusahaan penjaminan terdepan. Jadi BUMD terdepan dengan skala nasional itu paling tidak harus memenuhi itu (permodalan),” sambung Nizar.
Untuk itu, penyertaan penambahan modal menjadi Rp220 miliar dari Pemprov Banten bagi Jamkrida Banten diharapkan dapat segera terealisasi.
“Dengan cara seperti apa? Yang pertama tentunya yaitu tadi harus dipenuhi dahulu penambahan modal disetor Rp220 miliar, yang sekarang sedang digodok di Pemprov melalui badan-badan terkait di sana, kemudian ketika harapan ini sudah terpenuhi dan bisa secepatnya dilakukan, proses selanjutnya adalah penambahan modal dasar menjadi empat kali lipat dari Rp220 miliar menjadi Rp880 miliar,” katanya.
“Sehingga ini yang Rp220 miliar menjadi Rp880 miliar itu insya Allah akan terlewati yang Rp250 miliar. Tentunya dengan cara apa? Apakah nanti kalau Pemprov sudah memenuhi kami juga bisa hadir staf ahli gubernur dan bupati harapannya terbuka untuk kerjasama dalam bentuk penanaman modal, jadi bisa nambah,” pungkasnya.***