Jalan yang rusak tersebut mengakibatkan usaha milik warga di sepanjang Jalan Belakang Terminal Pakupatan mengalami keterpurukan.
“Dulu rame mobil yang lewat jalan ini, mobil bus dan yang lainnya itu kan suka mampir kesini makan. Sekarang mah tidak ada yang lewat. Yang beli disini cuma orang sekitar sini aja,” kata pemilik Warung Makan Biqis, Mumun saat ditemui Ekbisbanten.com di Warung Makan Bilqis yang berlokasi di pinggir Jalan Belakang Terminal Pakupatan Kota Serang, Rabu (13/10).
Dikatakan Mumun, masyarakat sekitar sudah beberapa kali melakukan protes kepada pemerintah namun tidak kunjung ada perbaikan jalan.
Masih kata Mumun, kondisi Jalan Belakang Terminal tersebut semakin parah ketika turun hujan karena tidak terdapat saluran air.
“Jadi air itu pada menggenang dan masuk kesini (area warung) semua,” kata Mumu.
Sejalan dengan Mumun, Toni sebagai karyawan Bakso Mulya juga mengungkapkan kekecewaanya atas jalan yang tidak kunjung diperbaiki tersebut.
Toni mengatakan, selain menghadapi kesulitan akibat pandemi Covid-19, para pelaku usaha yang berada di sepanjang Jalan Belakang Terminal Pakupatan juga harus menghadapi tantangan akibat akses jalan yang rusak.
“Jadi tantangan kita dobel,” pungkas Toni.
Baik Toni maupun Mumun sangat berharap supaya akses Jalan Belakang Terminal Pakupatan tersebut segera diperbaiki agar para pelaku usaha bisa bangkit kembali.
“Semoga pemerintah juga ngerti lah keadaan kita yang seperti ini,” tutup Mumun.(Mg-Fitra)
]]>
