Sabtu, 23 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Pancagatra Sekolah Al Qur’an Amirul Mukminin

Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si

| Senin, 15 April 2024

| 18:44 WIB

Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si merupakan Founder SD Al-Quran Amirul Mukminin. (Foto: Dok. FKIP Untirta)

PENDIDIKAN secara umum disiapkan untuk membimbing individu menjadi warga negara yang baik, demokratis, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsanya.

Lebih dari itu, sekolah amirul mukminin dirancang untuk menyiapkan kader pemimpin umat yang siap menjadi pelopor pembangunan, sebagai khalifatullah di bumi. Untuk itu, dtetapkan lima pilar pendidikan yang disebut pancagatra, dengan uraian berikut.

Pertama, sholat berjamaah. Pembeda seorang muslim dan bukan muslim adalah sholat. Santri dibiasakan disiplin melaksanakan sholat berjamaah secara baik dan benar sesuai teladan Nabi Muhammad Saw.

Mulai sholat fardhu yang lima waktu, sholat dhuha, sholat tahajud dan witir. Sholat berjamaah dilaksanakan sebagai praktek nyata bertauhid. Iman dibuktikan dengan ketaatan menyembah dan berdoa penuh harap hanya kepada Allah.

Kedua, tafaqquh fid din. Belajar agama yang fundamental dimulai dengan literasi Al Qur’an. Santri belajar membaca, menulis, menghafal, dan memahami isi kandungan Al Qur’an. Mulai dari yang sederhana (rutin membca Al Quran satu juz setiap hari sesui penanggalan hijriyah) hingga tafsir yang mendalam (khususnya tafsir surat Al Fatihah, surat Al Baqarah, dan ayat-ayat pilihan yang disusun secara tematik). Tafaqquh fid din sebagai jalan jihad intelektual berusaha memahami esensi Al Qur’an secara mendalam dengan tiga pendekatan, yakni bayani (bil ma’tsur-normatif), irfani (bil ra’yi-filosofis), dan burhani (bil ‘ilmi-saintifik).

Pendekatan bayani memahami ayat-ayat Al-Quran dengan keterangan hadits mengantarkan kepada aqidah dan ibadah yang sahih sesuai tuntunan Rasulullah. Pendekatan irfani memahami ayat-ayat Al-Quran dengan filsafat sejarah mengantarkan pada kebijaksanaan dalam menata sistem sosial kemasyarakatan sesuai asas maslahah.

Sedangkan pendekatan burhani dalam memahami ayat-ayat Allah tentang semesta mengantarkan kepada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi baja yang dibutuhkan untuk memimpin dunia.

Ketiga, gerakan sedekah. Dasar gerakan sedekah adalah rela berorban untuk pencapaian visi keilmuan dan misi kekhalifahan di bumi. Visi keilmuan yang menjadi inti pendidikan bermutu membutuhkan biaya. Mulai biaya personal, operasional, dan investasi.

Inilah wujud nyata dari jihad dengan harta. Biaya personal, seperti seragam sekolah dan makan santri ditanggung oleh masing-masing. Sedangkan belanja investasi dan operasional ditanggung bersama melalui gerakan wakaf, zakat, Infak, dan sedekah harian.

Amirul Mukminin sebagai satuan pendidikan Masjid berasrama menghimpun dan menyalurkan zakat, infak dan sedekah untuk alokasi ashnaf sabilillah dan ibn sabil, terutama gaji guru dan tenaga kependidikan. Sedangkan gerakan wakaf ditujukan untuk pengadaan lahan, bangunan, dan fasilitas publik yang strategis, seperti laboratorium. Termasuk wakaf sawah untuk ketahanan dan kedaulatan pangan.

Keempat, serikat dagang. Dasar teologis serikat dagang adalah perintah untuk menyebar ke seluruh penjuru bumi usai melaksanakan sholat berjamaah. Dengan kata lain, masjid harus menguasai dan mengendalikan pasar, sehingga dapat berkontribusi dalam pemenuhan hajat hidup orang banyak.

Terutama menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan rakyat, seperti beras, daging, susu, telor, dan aneka sayuran. Gerakan ini secara konstitusional selaras dengan pasal 33 UUD 1945 dengan membentuk badan hukum koperasi jamaah masjid dan komunitas pesantren. Gerakan ini semakin hebat bila dikaitkan dengan gerakan wakaf sawah. Tanam apa yang kamu makan. Makanlah dari apa yang kamu tanam.

Kelima, dakwah digital. Nabi memberikan nasehat bahwa: manusia terbaik adalah yang belajar dan mengajarkan Al Qur’an. Seruan terbaik manusia adalah dakwah, yakni mengajak manusia yang lain untuk turut Al Qur’an dan hadits sebagai jalan keselamatan.

Kewajiban setiap muslim menyebarluaskan ajaran dan ilmu tentang Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Seruan ini tidak terbatas di mimbar Jumat atau ruang-ruang kelas, tetapi juga harus menggema melalui media digital, sehingga ajaran dan ilmu-ilmu Islam terpancar luas ke seluruh cakrawala bumi.

Itulah pancagatra Sekolah Al Qur’an Amirul Mukminin sebagai satuan pendidikan Masjid berasrama dengan pembiayaan seikhlasnya. Sekolah yang dirancang untuk menyiapkan kader pemimpin umat yang berani dan bijaksana. Untuk memastikan independensi dan otonomi Sekolah, pembiayaan pendidikan disiapkan melalui gerakan wakaf, zakat infak dan sedekah, dengan spirit rela berkorban. Semoga Allah memberkati. Wallahu a’lam.

Penulis merupakan Founder SD Al-Quran Amirul Mukminin sekaligus Dekan FKIP Untirta dan Presidium FSPP Provinsi Banten

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top