CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Sentra Usaha Kecil Menengah (UMKM) kasur dan bantal yang berlokasi di Lingkungan Palas, RT 017/001, Kelurahan Bendungan, Kecamatan/Kota Cilegon mengalami penurunan omset cukup drastis akibat terpukul pandemi Covid-19.
Perajin sekaligus pemilik UMKM kasur dan bantal Sanuddin mengatakan, akibat pukulan pandemi Covid-19 dan penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar, omset bisnisnya terjun bebas. Dari sebelumnya mampu meraup omset 60-70 juta per bulan, kini hanya mampu meraih Rp20 juta per bulan.
“Ketika pandemi begini (penjualan) jadi sepi, permintaan dari Sumatera juga diberhentikan. Sekarang mah omset paling Rp20 juta, dengan keuntungan sedikit, bisa balik modal dan gaji karyawan juga sudah bersyukur,” katanya kepada Ekbisbanten.com, Selasa (7/9/2021).
BACA JUGA: Beli Mobil di Suzuki RMK Cilegon Lebih Untung, Ada Diskon Khusus Hingga Gratis Asuransi
Selain omset yang turun, imbasn lain akibat panemi kata dia, 12 orang pekerja yang ikut dengannya harus bergiliran bekerja untuk menghemat biaya pengeluaran yang tidak sebanding dengan jumlah pemesanan.
“Jadi misalkan kalau tukang masukin busa sudah selesai ya di istirahatkan dulu, gantian sama yang lain, gak bisa terus menerus kerja seperti dulu,” tuturnya.
Sanuddin melanjutkan, walaupun bisnisnya saat ini mengalami goncangan cukup berat akibat pandemi Covid-19, usahanya pernah menyabet sejumlah prestasi di Kota Cilegon dan Provinsi Banten. Selain itu usahanya juga pernah mendapat program membuka toko di Pasar Tanah Abang selama 3 tahun dari Pemerintah DKI Jakarta pada 2000 silam.
BACA JUGA: Kumpulan Doa-doa Agar Bisnis dan Rezeki Melimpah Luas
Namun demikian Sannudin mengaku, di tengah kondisi usaha yang yang sedang terpuruk, pihaknya pernah sekalipun tersentuh bantuan dari pemerintah.
Oleh karena itu, Sanuddin sangat berharap kehadiran pemerintah untuk kembali menyehatkan usahanya, demi keberlangsungan para karyawannya agar kembali bekerja secara normal dan bertambahnya permintaan bantal dan kasur buatannya.
“Pemerintah coba lihat UMKM secara langsung jangan dari berita-berita saja, langsung ke pelakunya biar tahu apa yang dirasakan. Sekarang hampir 80 persen omset dan keuntungan turun tapi gak ada bantuan apa-apa. Saya belum pernah merasakan, semuanya secara mandiri saja,” tutupnya. (Mg-Maulana)
]]>