SERANG, EKBISBANTEN.COM – PT Nestle Indonesia ikut serta pada acara Penandatanganan Kerja Sama Dalam Rangka Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kantor BKPM di Jakarta, Jumat (18/1).
Dalam perjanjian yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia tersebut, PT Nestle Indonesia dan Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Makmur, Ngantang di Jawa Timur menanda-tanganani perjanjian pembelian susu segar dan pemberian bantuan teknis guna peningkatan produktivitas dan kualitas susu segar.
Presiden Direktur Ganesan Ampalavanar mengatakan, melalui penandatanganan kerja PMA dan PMD tersebut, pada 2021 Nestle Indonesia akan membeli sekitar 115.000 liter susu segar/hari dari 3.300 peternak sapi perah anggota KUD Sumber Makmur. Dari nilai pembelian itu ditaksir akan mencapai sekitar Rp270 milliar.
“PT Nestle Indonesia memiliki komitmen jangka panjang untuk berinvestasi di Indonesia dengan fokus utama untuk menciptakan manfaat bersama di Indonesia di sepanjang mata rantai bisnis kami, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku lokal, menciptakan lapangan kerja dan menyediakan produk makanan dan minuman yang berkualitas, bergizi, aman dan lezat untuk dikonsumsi bagi para konsumen di Indonesia, serta menjadi bagian dari pembangunan Indonesia,” Presiden Direktur Ganesan Ampalavanar dalam keterangan tertulis.
“Kami senang telah dapat bekerjasama dengan PT Nestlé Indonesia untuk jangka panjang. Kerjasama kami di Jawa Timur menjadi salah satu bukti keberhasilan kemitraan antara investasi yang dilakukan oleh pengusaha besar, dengan pengusaha nasional yang ada di daerah atau UMKM lokal,” jelas Bapak Sugiono, Ketua KUD Sumber Makmur.
Hadir di Indonesia sejak 50 tahun yang lalu, PT Nestlé Indonesia telah bekerja sama dengan para peternak sapi perah yang tergabung di 42 Koperasi dan Kelompok Usaha Bersama di Jawa Timur sejak 1975. Setiap hari, PT Nestle Indonesia membeli sekitar 750.000 liter susu segar dari 27,000 peternak sapi perah dengan nilai pembelian per tahun mencapai sekitar 1.7 trilliun rupiah, yang telah ikut turut serta membangun ekonomi pedesaan.
“Kemitraan UMKM dengan usaha besar sangat penting untuk terus dikembangkan dengan prinsip saling menguntungkan, dan agar UMKM bisa masuk dalam rantai produksi global, meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas dan meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif dan turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,” ujar Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
“Ini adalah bentuk jawaban bahwa negara hadir memastikan kemitraan antara usaha besar, baik PMA maupun PMDN, dengan UMKM. Ke depan, implementasi UU no 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja akan semakin memperkuat upaya ini agar tidak ada lagi investasi yang masuk di negara kita yang tidak melibatkan anak-anak daerah dan UMKM dalam meningkatkan ekonomi daerah dan nasional,” ujar Bahlil. (*/ismet)
]]>