TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi G. Sadikin memprioritaskan 541.243 tenaga medis dan tenaga kesehatan terima imunisasi hepatitis B. Pemberian imunisasi Hepatitis B untuk named dan nakes diberikan secara resmi mulai hari Rabu (8/11/2023) secara gratis.
Untuk pencanangan imunisasi dilaksanakan di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten dan diikuti secara daring oleh 8 provinsi lainnya yakni Lampung, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Papua Selatan.
“Dari hasil skrining awal, imunisasi Hepatitis B akan diprioritaskan kepada 541.243 Tenaga medis dan tenaga kesehatan yang melakukan intervensi/tindakan medis di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) serta fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). Dijadwalkan rampung pada Februari 2024,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (9/11/2023).
BACA: 18.510 Nakes di Banten Bakal Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi diprioritaskan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan, karena memang keduanya ini merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar virus Hepatitis B.
Berdasarkan data, prevalensi Hepatitis B pada named dan nakes di Indonesia saat ini sebesar 4,7 persen. Sedangkan proporsi nakes yang memiliki antibodi anti-HBs+ sebesar 36,7 persen.
“Kenapa diberikan ke tenaga kesehatan dulu? karena sebenarnya ini sudah jalan untuk bayi, tapi baru dimulai tahun 1997. Jadi sekarang kita mulainya dari nakes dengan target sasaran diatas 500 ribu orang. Kita harapkan Februari 2024 selesai karena sudah punya pengalaman vaksin COVID-19,” ucap Menkes.
Selain itu, imunisasi juga dilakukan sebagai upaya percepatan eliminasi hepatitis B pada tahun 2030.
Senada, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu juga mengatakan bahwa pemberian Imunisasi Hepatitis B gratis untuk seluruh nakes di Indonesia.
“Karena bisanya menjadi beban bagi rumah sakit, karena Tenaga Kesehatan yang bertugas di NICU, PICU di kamar operası tenaga disitu harus disuntik. Biasanya RS membelinya mahal, dengan program ini rumah sakit sudah tidak terbebani lagi ,” kata Ditjen Maxi.
Selain menyediakan vaksin gratis, lanjut Ditjen Maxi, Kementerian Kesehatan juga akan menyediakan sarana dan prasarana penunjang untuk mendukung imunisasi Hepatitis. Dengan begitu RS sudah tidak terbebani lagi.
Pemberian Imunisasi Hepatitis B diawali dengan skrining kesehatan berupa pemeriksaan tes cepat HBsAg dan tes cepat antiHBs. Imunisasi baru diberikan pada sasaran dengan hasil skrining pra imunisasi menunjukkan HBsAg non reaktif (Negatif) dan Anti-HBs Non Reaktif /Negatif.
Sebagai informasi, jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin hepatitis B rekombinan single dose prefill injection device produksi dari PT. Biofarma, yang merupakan vaksin inaktivasi dan tidak menginfeksi. Karenanya, pemberian vaksin jenis ini bersamaan dengan vaksin yang dimatikan lainnya tidak mengganggu respon imun terhadap vaksin-vaksin yang diberikan.
Imunisasi Hepatitis B diberikan sejumlah 3 dosis dengan interval minimal antara dosis pertama dan kedua adalah 1 bulan, sementara interval minimal dosis kedua dan ketiga adalah 5 bulan. Imunisasi Hepatitis B diberikan tanpa memandang status imunisasi Hepatitis B sebelumnya.