Kamis, 19 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Masih Banyak Lahan Pertanian, Kecamatan Purwakarta Didorong jadi Kawasan Argowisata

Irfan Fahrulroji Suparlin, and

| Kamis, 12 Januari 2023

| 11:04 WIB

Pemkot Cilegon
Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta (di tengah) bersama pihak Kecamatan Purwakarta dan Kelurahan Tegal Bunder memamerkan cabai hasil panen dari lahan milik warga. (Foto: Istimewa)


CILEGON, EKBISBANTEN.COM  Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon didorong untuk menjadi kawasan agrowisata atau wisata berbasis pertanian. 

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Cilegon, Sanuji Pentamarta saat memanen cabai di lahan seluas 1.000 meter persegi milik warga di Lingkungan Panasepan, Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, Rabu 11 Januari 2023.

Menurut Sanuji, Kecamatan Purwakarta merupakan salah satu wilayah di Kota Cilegon yang sangat berpotensi untuk dijadikan wisata pertanian. Pasalnya, di Kecamatan Purwakarta masih banyak tersedia lahan pertanian yang luas dan sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani.


“Wilayah Purwakarta memang sangat cocok untuk pertanian sekaligus dapat dijadikan sebagai wisata pertanian. Sebelumnya kita juga pernah panen melon di pesantren Bani Qomar, di mana hasil yang didapat juga sangat bagus,” katanya kepada wartawan.

Sanuji juga menyampaikan, ada banyak komoditas bahan pangan yang bisa dikembangkan di Kecamatan Purwakarta. Selain cabai dan melon, kata Sanuji, padi, kacang tanah, kacang panjang dan beberapa jenis lainnya juga tumbuh subur.

“Jadi Kecamatan Purwakarta ini memang sangat cocok untuk pertanian dan lahan yang kosong juga masih banyak yang tersedia,” ujarnya.


Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota Cilegon, Sanuji akan terus mendorong kecamatan dan kelurahan untuk membina para petani dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang mumpuni.


“Ke depan kita dorong untuk diperbanyak. Apalagi cabai itu salah satu komoditas bahan pangan yang menjadi penyumbang inflasi. Untuk menahan laju infalsi, maka kita harus mendorong terus para petani cabai, jadikan wilayah Purwakarta ini sebagai pusat cabai,” ucapnya.

Sementara itu, Marjawi selaku petani cabai di Purwakarta mengatakan bahwa kendala yang dialaminya selama menanam cabai adalah ketersediaan air dan pupuk.

Marjawi mengaku butuh waktu sekitar  75 hari sejak menanam hingga panen. Sekali panen, ia bisa menghasilkan hingga 50 Kg. 

“Untuk menjual hasil panen ini juga tidak begitu sulit, pembelinya langsung datang dan memetik sendiri. Alhamdulillah saat ini permintaannya begitu banyak,” pungkasnya.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top