Diceritakan wanita asal Lingkungan Dukuh Malang, Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon ini bahwa kegembiraan berjualan sudah ditanamkan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Pada saat itu, dirinya tidak menguntungkan uang jajan kepada ibunnya. Karena saat itu ayahnya sudah tiada. Sehingga, bertekada untuk hidup secara mandiri.
“Saya mulai usaha ini untuk kemandirian ekonomi saya secara pribadi sehingga tidak merepotkan orang tua apalagi keluarga besar, sejak SD saya tidak terbiasa meminta uang kepada orang tua kalau engga dikasih secara langsung sama orang tua, apalagi saya sudah yatim sejak umur 7 tahun,” katanya, kepada Ekbisbanten.com Sabtu (31/7).
Tekad itu, lanjut wanita yang akrab disapa Atun ini, ia bawa sampai duduk di bangku kuliah. Pada saat ini dirinya melakukan aktifitas yang sama saat waktu duduk di SD. Yang membedakan, saat ini dirinya berjualan makanan ringan yang ia namai Atun Stik.
Dilanjutkan Atun, stik yang ia buat merupakan olahan sendiri. Ada pun modal, dirinya hanya merogoh gocek sebesar Rp 150 ribu dalam setiap mengolah makanan.
Dari Modal Rp 150 ribu, dirinya mendapatkan setiap bulannya meraup keuntungan sebesar Rp 3 juta . Uang tersebut ia gunakan untuk pembiayaan kuliah dan kebutuhan sehari-hari dan membantu orang tuanya.
“Alhamdulillah penghasilan saya sebulan bisa lebih dari Rp 3 juta dari hasil penjualan makanan ringan yang saya beri nama Atun Stik dengan varian rasa yang berfariasi,” cetusnya.