Direktur LAZ Harapan Dhuafa, Indah Prihanande mengatakan setiap bencana harus segera direspon cepat terlebih warga terdampak pasti memerlukan bantuan.
“LAZ Harapan Dhuafa sinergi bersama Amanah Takaful hadir untuk kemanusiaan, kami akan berusaha secepat mungkin merespon bencana nasional yang terjadi,” kata Indah.
Terdapat 2 desa terisolir akibat akses yang tergenang banjir yaitu Desa Pagaden Kec. Pagaden Kab. Subang dan Desa Tegal urung Kecamatan Legon Kulon Kabupaten Subang.
Tim relawan kemanusiaan turut menuturkan bahwa tim harus menggunakan perahu karet hingga 2 kilometer untuk sampai ke lokasi banjir karena akses menuju lokasi tergenang banjir hingga ketinggian 1-1,2 meter.
Sebanyak 600 jiwa di Pagadean dan 3180 jiwa di Tegal Urung kini telah memenuhi lokasi pengungsian. Dampak banjir Subang juga mengakibatkan 1503 rumah, 604 ha sawah, 405 ha empang serta akses jalan terendam banjir.
Indah menambahkan pihaknya sedang melakukan upaya membantu evakuasi warga dan juga menyalurkan bantuan logistik. Namun, tentunya masih banyak warga yang belum mendapatkan bantuan.
“Kita upayakan gerakan cepat tanggap, tapi melihat kondisi begini, kita berharap lebih banyak lagi yang terlibat, saling menguatkan dengan kepeduliannya bergotong royong bersama LAZ Harapan Dhuafa,” ucap Indah.
Salah Satu warga terdampak banjir Dirja mengatakan, sudah tiga hari menginap di pengungsian.
“Karena kondisi rumah masih terendam. Ya, ini bantuan pertama yang dateng kesini,” ungkap Dirja.
Ia dan ribuan pengungsi lainnya berharap banjir segera surut sehingga para warga kembali dapat beraktivitas normal, ia juga mengkhawatirkan kondisi rumah yang ditinggal mengungsi.
Setelah selesai membantu di banjir Subang, tim relawan LAZ Harfa langsung bergerak membantu penyintas banjir Karawang dengan memberikan sejumlah bantuan pangan dan logistik. (*/Raden)
]]>