Acara tersebut, bertempat di Pondok Pesantren Riyadul Ulum Cipare Ranjeng Jaya Kota Serang.
Direktur Program dan Kemitraan LAZ Harapan Dhuafa Mamak Jamaksari mengatakan, progam ketahanan pangan yang dilakukan oleh LAZ Harapan Dhuafa biasanya dilaksanakan di daerah daerah pelosok.
Namun kali ini program tersebut merambat di Daerah Perkotaan pihaknya menjelaskan tidak sedikit yang berada di daerah perkotaan masyarakatnya membutuhkan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi. Seperti halnya masyarakat yang berada di lingkungan Ponpes Riyadul Ulum Cipare Ranjeng Jaya.
“Biasanya kami lakukan di daerah pelosok pelosok banten, mulai tahun ini kami mulai merambat kewilayahan perkotaan, karena ternyata tidak sedikit juga di perkotaan yang masyarakat juga membutuhkan pemberdayaan,” kata Mamak, Sabtu (6/3).
Baca Juga: MTT Gandeng LAZ Harfa Bantu Ringankan Duka Korban Longsor Sumedang
Bentuk dari program ketahanan pangan LAZ Harapan Dhuafa kali ini adalah pembuatan sarana pertanian Hidroponik. Hidroponik dipilih dikarenakan dapat menghemat lahan serta mampu menghasilkan hasil pertanian lebih maksimal yang sangat cocok diterapkan di wilayah perkotaan.
Masyarakat perkotaan biasanya tidak memiliki lahan yang luas terutama lahan yang dapat ditanami disekitar rumahnya, dengan adanya sistem hidroponik LAZ Harapan Dhuafa berupaya memberikan edukasi alternatif agar masyarakat tidak semua bergantung dengan pembelian pasar terutama sayuran dan kebutuhan dapur. Pertanian hidroponik jika dikembangkan dapat menjadi bisnis menjanjikan sehingga dapat mengangkat kemandirian masyarakat.
“Sebenarnya kita punya pekarangan yang jika di perhatikan bisa buat tanam sayur atau kebutuhan dapur jadi gak harus mengandalkan pasar, dan itu lebih sehat, apalagi kalo bisa dijual keuntungan pasti cepat dibeli dan untung yang besar,” ucap Mamak.
Sementara itu Pengelola Pondok Pesantren Riyadul Ulum dibaw KH Syamsuddin menyebut, selain mengedukasi para santri untuk belajar bertani modern dengan harapan menjadi santri yang mandiri tidak hanya secara keilmuan agama juga secara ekonomi nantinya, pemilihan Pesantren sebagai Mitra pemberdayaan juga karena Pesantren sebagai peranan penting kehidupan sosial masyarakat terutama di lingkungan Pondok Pesantren yang menjadikan Kyai sebagai tokoh agama dan masyarakat dapat mengajak masyarakat untuk ikut serta mengadakan program ketahanan pangan.
“Kami akan berupaya mensosialisasikan kepada pesantren pesantren yang berada di kecamatan serang mengingat bahwa ia juga sebagai Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kecamatan Serang,” ujar Syamsudin.
“Ini sangat luar biasa, sangat baik. Memang saya impikan Pesantren ini punya kemandirian. ini pun akan saya sosialisasikan ke Pesantren di Kota Serang. Supaya Pesantren itu Mandiri, bukan hanya tempat untuk mengaji namun menjadi penggerak dalam segala hal terutama kemandirian ekonomi yang berdampak baik untuk negara,” kata Syamsudin.
Acara Launching tersebut diakhir dengan pemanenan dan penanaman kembali secara bersama-sama oleh pihak Laz Harapan Dhuafa dan Pimpinan Pondok Pesantren Riyadul Ulum.
Kedua lembaga juga berkomitmen program akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan kembali. LAZ Harapan Dhuafa juga berharap agar lebih banyak lagi wilayah perkotaan lainnya menjadi bagian dari program ketahanan pangan LAZ Harapan Dhuafa. (*/Raden)
]]>