Jumat, 18 Oktober 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Lakon DETERIORASI: Cara Mahasiswa Universitas Setia Budhi Soroti Kerusakan Alam

| Minggu, 11 Juni 2023

| 14:32 WIB

Salah satu pemain Lakon DETERIORASI saat latihan di Universitas Setia Budhi Rangkas Bitung. Foto: Rizal/ekbisbanten.com

LEBAK, EKBISBANTEN.COM – Isu kerusakan alam dan fenomena sosial di lingkungan masyarakat Banten menjadi ide yang tak ada habisnya untuk menjadi sebuah pementasan teater. Tak terkecuali oleh Teater Empat dari Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Setia Budhi Rangkasbitung.

Kelompok teater dari kelas 4A akan mementaskan lakon DETERIORASI di halaman parkir Universitas Setia Budhi Rangkasbitung, Sabtu, (17/06/2023) dan di Balai Budaya Pandeglang, Sabtu, (24/06/2023).

Asisten Sutradara Fie Atahaniya Karis menjelaskan, proses persiapan pertunjukan DETERIORASI dilakukan hampir tiga bulan sebagai bagian dari Mata Kuliah Telaah Drama.

“Pementasan ini adalah pementasan pertama saya selama berada di bangku kuliah. Saya merasa sangat senang bisa ikut andil dalam pertunjukan ini. Yang mana pertunjukan ini mencoba untuk menceritakan hal hal yang ada di sekitar masyarakat,” ujarnya kepada ekbisbanten.com, Minggu (11/06/2023).

Material pertunjukan, kata Fie, seluruhnya bertumpu pada keadaan yang dekat dengan masyarakat Banten. Seperti penggunaan properti utama berbahan dasar bambu, kemudian kolaborasi dengan beluk Pandeglang dan Maca Syeh Abdul Qodir Zaelani dari Warunggunung.

“Sebagai pengalaman pertama, saya sangat berharap proses ini tidak yang terakhir. Di era modern seperti ini, pengalaman ini sangat berarti untuk membentuk karakter individu yang lebih mengenal kebudayaan daerahnya sendiri,” tambah Fie.

Sementara itu, Sutradara sekaligus dosen pengampu MK Telaah Drama, Abdul Majid mengatakan bahwa pertunjukan Deteriorasi merupakan pertunjukan yang sengaja digarap untuk bagian akhir dari mata kuliah yang diampunya.

“Prosesnya kurang lebih tiga bulan. Naskahnya saya tulis khusus untuk mereka. Biar ada pengalaman,” kata Majid.

Seluruh pemain, sambungnya adalah mahasiswa semester empat jurusan Bahasa Indonesia.

“Lewat pengalaman ini, mereka punya bekal kreatifitas ketika harus terjun di sekolah. Juga pengalaman mental, sebagai bekal mengajar,” kata Majid.

Ia berharap pertunjukan tersebut mampu menyadarkan masyarakat terkait dengan kondisi sosial masyarakat hari ini.

“Bijak menggunakan potensi alam, bijak menggunakan media sosial dan bertanggungjawab terhadap jabatan yang diamanahi,” tandasnya

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top