Menurut Tika, rasa rendah diri atau insecure lahir dari pikiran manusia yang merespon komentar orang lain dari lingkungannya, yang dapat menjadi sebuah kebiasaan berpikir negatif.
Rasa rendah diri juga sering dihadapi oleh remaja yang mulai masuk dunia sekolah, dimana mereka harus terbiasa untuk hidup bersama yang lain.
“Makanya, banyak remaja yang tidak mencintai dirinya sendiri, tidak mengenal diri lebih jauh dan tidak bisa untuk berbeda dari kelompoknya,” jelas Tika
Lanjut Tika, untuk dapat menghindari insecure dan rasa rendah diri, berikut empat tahap untuk meningkatkan kepercayaan diri.
1. Kendalikan ketahanan diri
Pikiran negatif tersebut dapat dikendalikan tergantung dari ketahanan diri untuk memilih komentar yang baik maupun yang buruk bagi diri sendiri.
Sehingga komentar yang hadir pun dapat di filterisasi, memilih komentar yang bagus untuk membuat diri menjadi lebih baik.
Dapat dimulai dengan mengidentifikasi keyakinan diri yang negatif.
Setelah itu, untuk memfilterisasi hal tersebut, dapat menggunakan teknik positif self talk, atau berbicara positif mengenai diri sendiri.
2. Self talk atau berbicara positif mengenai diri sendiri.
“Jadi, ketika kita merasa kesiangan, kita dapat mengatur alarm sehingga bisa bangun lebih awal. Atau saya dapat membuat jadwal agar terorganisir segala kegiatan,” ucap Tika
“Kita tidak menggunakan kalimat negatif ketika terjadi hal yang tidak terorganisir, melainkan merangkai kata positif untuk membuat strategi menanggulangi hal itu,” sambung Tika.
3. Merubah kebiasaan baru
Setelah selesai dengan positif self talk, selanjutnya tinggal melakukan kebiasaan baru yang dapat merubah diri.
Hal ini dikenal dengan self intructions atau biasa disebut dengan daftar intruksi mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk membuat kebiasaan baru.
“Dengan membuat self intructions yang dapat dilakukan oleh diri, maka harus bertanggung jawab dan konsisten untuk menjalankan hal itu sehingga dapat membuat sebuah kebiasaan baru,” tutur Tika.
4. Pemberian Reinforcment
Setelah berhasil dengan self instructions, maka dilanjutkan dengan pemberian reinforcment, yaitu memberikan hadiah dan hukuman ketika sudah melakukan sesuatu.
Apabila berhasil, maka mendapatkan sebuah hadiah, baik berupa barang, aktifitas atau makanan.Apabila belum berhasil memenuhi target yang sudah ditulis di tahap self instructions maka diberikan hukuman dengan yang sebanding.
“langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara runtut untuk satu kasus, sehingga dapat terselesaikan dengan baik,” tutur Tika. (*/Mira)
]]>