Tujuannya guna membantu anak-anak jalanam dan pemuda/i kurang mampu mendapatkan pendidikan dan pembelajaran yang layak dan tinggi.
Pembina KPJ Kota Serang Irfan Hadiana mengatakan, pendirian rumah singgah dan sekolah jalanan tersebut membantu anak jalan mengenyam pendidikan lebih baik.
Untuk mewujudkan impian tersebut KPJ Kota Serang berjualan baju bertulis “Komunitas Penyanyi Jalanan”. Dari hasil dari jualan tersebut kemudian digunakan untuk menyewa tempat untuk aktivitas belajar KPJ Kota Serang.
“Kami sedang menunggu good will (niat baik-red) dari pemerintah daerah, agar pemerintah daerah punya kepedulian khususnya bagi rekan KPJ Kota Serang, dan itu kami buktikan lewat peresmian sanggar belajar ini,” kata Irfan kepada awak media, Rabu (17/2).
Irfan juga menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak sehingga program sekolah jalanan ini bisa didirikan.
“Khususnya pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dari Kabupaten Pandeglang yang mensuport penuh KPJ kota Serang dan mungkin free tanpa ada biaya apapun,” papar Irfan.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Serang Wiwi Laras Wijayanti menuturkan, pihaknya merasa bangga dan bersyukur karena masyarakat kota Serang masih banyak yang memerlukan pembinaan.
“Ini merupakan motivasi bagi masyarakat agar membangun rumah singgah seperti ini lebih banyak lagi, supaya masyarakat kota Serang khususnya, bisa mendapatkan pendidikan formal,” jelas Wiwi.
Dinsos Kota Serang sendiri akan terus melakukan pembinaan terhadap masalah anak-anak yang memerlukan perhatian khusus, salah satunya melalui sanggar belajar jalanan ini.
“Kita merupakan sub sistem dari masyarakat dan merupakan harapan besar yang belum bisa kita wujudkan secara merata, itu semua perlu support bersama salah satunya oleh komunitas seperti sanggar belajar ini,” terangnya.
Pembina Yayasan Insan Al-faizin Dede Halsudin mengatakan, yayasan ini akan mendukung kolaborasi sekolah jalanan. Selain menyediakan paket pendidikan A, B dan C pihaknya juga akan memfasilitasi media pembelelajaran lain seperti pelatihan design dan komputer.
“Meskipun kami dari Kabupaten Pandeglang, namun kami tetap mendukung program ini karena di yayasan ini banyak sekali lulusan dari Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Untirta yang paham dunia lapangan dan jalanan,” pungkas Dede. (Raden)
]]>