Jumat, 18 Oktober 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kota Serang Catat Kenaikan Inflasi Tertinggi di Banten, Ini Faktor Pendorong Terbesar

Admin

| Senin, 5 Desember 2022

| 13:28 WIB

Inflasi Kota Serang
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang, Yudi Suryadi saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional terkait Pencegahan Inflasi Daerah di Akhir Tahun, yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dilaksanakan secara Zoom Meeting di Comand Workspace Diskominfo Kota Serang, Senin (5/12/2022). (FOTO: PROKOPIMSETDA).

KOTA SERANG, EKBISBANTEN.COM – Kota Serang mengalami kenaikan inflasi pada kuartal bulan November 2022 berdasarkan Year Of Year sebesar 7,56 persen, Year to Date (YtD) sebesar 6,77 persen dan dari Month to Month (MtM) sebesar 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,26.

Dalam pembahasan di tingkat Provinsi Banten terkait inflasi, Kota Serang menjadi daerah penyumbang inflasi tertinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang, Yudi Suryadi usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional terkait Pencegahan Inflasi Daerah di Akhir Tahun, yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dilaksanakan secara Zoom Meeting di Comand Workspace Diskominfo Kota Serang, Senin (5/12/2022).

“Sebenarnya kalau dilihat, kita cukup tinggi Inflasinya, namun ternyata pergerakannya ada daerah lain yang masih tinggi, disamping itu tetap kita harus terus mengupayakan agar kebutuhan sembako di Kota Serang terkendali,” katanya.

Yudi menjelaskan, Kota Serang mengalami kenaikan inflasi sekitar 0,02 Persen dari yang sebelumnya 7,54 Persen menjadi 7,55 Persen yang disebabkan dari beberapa faktor.

“Ada beberapa yang ikut mendorong inflasi di Kota Serang seperti telur ayam, beras, rokok keretek filter, tomat, minyak goreng, tarif parkir, pengharum cucian, sabun mandi dan ongkos jahit,” ujar Yudi.

Adapun untuk tarif angkutan dalam kota yang sebelumnya sempat naik, lanjutnya, saat ini tidak tercantum kembali, dalam artian Inflasi Tarif Angkutan dalam Kota sudah menurun.

“Mungkin pada saat itu belum ada koordinasi lebih lanjut terkait kesesuaian tarif. Namun untuk saat ini Inflasi tarif angkutan dalam kota tidak tercantum kembali,” ungkapnya.

“Artinya kebijakan pemda terkait tarif, sudah mulai tersosialisasikan mungkin salah satunya, kalau kemarin mungkin belum tersosialisakan karna tarifnya ngga jelas, udah bayar tinggi tapi ngga ada pengendalian,” sambung Yudi.

Lebih lanjut, Ia menuturkan menjelang datangnya hari Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota Serang terus melakukan antisipasi melonjaknya harga dengan melakukan monitoring evaluasi terhadap perkembangan kesediaan sembako di Kota Serang.

“Jadi kalau ada hal-hal yang sedikit bergerak kita segera menyampaikan laporan kepada yang terkait, semisal beras kita lapor ke bulog agar menurunkan beras, atau minyak, Kemudian kita akan terus melakukan operasi pasar sesuai dengan yang diagendakan oleh Pemda,” pungkasnya.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top