Administratif dan Faktual

Administratif dan Faktual

,

Kopi Robusta Khas Gunung Karang, Si Hitam Yang Nikmat

Admin

| 28 Juli 2021

| 14:02 WIB

SERANG,EKBISBANTEN.COM – Berbicara kopi, Provinsi Banten tak kalah ketinggalan dari kota-kota lainnya. Salah satunya kopi robusta khas gunung karang yang saat ini namanya sudah populer dikalangan pecinta kopi nusantara.

[adrotate group="5"]

Pegunungan yang masuk ke dalam teritorial Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang merupakan cikal bakal lahirannya kopi robusta gunung karang. Kopi tersebut dikembangkan oleh sekelompok aktivis tani.

Salah seorang pengembang kopi robusta gunung karang, David Sholahudin menceritakan, awal mula dipopulerkannya kopi robusta gunung karang itu berangkat dari semangat memajukan petani di desa-desa khususnya petani kopi. Langkah awal itu dimulai pada tahun 2015 yang baru berbicara konsep pengembangan kopi.

Pada tahun 2017, dirinya beserta kawan-kawannya bersepakat untuk mendengungkan nama kopi robusta gunung karang ke pelosok Provinsi Banten.

“Kita berawal dari 2015, kita mulai mencari orientasi kopi pengolahan panen secara khusus. Pada tahun 2017 kita kemudian melakukan ekspos secara besar-besaran melalui badan kelompok aktivis petani dengan nama warung tani,” kata David kepada Ekbisbanten.com, Rabu (28/7).

Perkembangan yang bagus ditunjukkan setiap tahunnya, lanjut David, hingga pada tahun 2019 dirinya berserta yang lainnya mengatur siasat kembali. Langkah itu diambil semata-mata untuk kemajuan perkembangan kopi robusta khas gunung karang. “Kemudian 2019 kita bersepakat untuk mendirikan koprasi dengan nama koprasi petani Indonesia Provinsi Banten,” lanjutnya.

Kopi tersebut, dijelaskan mantan Ketua DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMN) Banten, diambil dari petani yang sebelumnya dilakukan pembinaan oleh kelompoknya. Pembinaan yang cukup lama itu pun berbuah manis.

“Sementara petani kopi binaan kita itu baru 3 desa, sedangkan menurut teritorial Kabupaten Serang saja sebanyak 7 desa dimana masyarakatnya bertani kopi di gunung karang. Sedangkan 4 desa yang masuk ke Kabupaten Pandeglang,” jelasnya.

Tak tanggung-tanggung, para petani yang dibina ditiga desa di sekitar gunung karang yang masuk wilayah Pandeglang sebanyak tiga desa itu menghasilkan 1 ton kopi setiap kali panennya. “Serapan pasar dalam setiap sekala panen dalam satu tahun itu dua kali panen. Satu kali panen kita menghasilkan 1 ton kopi,” pungkasnya.

Menurut data yang dihimpun oleh pihaknya, jumlah populasi tanaman kopi di sekitaran gunung karang mencapai ribuan pohon. Data tersebut dihimpun dari berbagai sumber.

Editor :Rizal Fauzi

Tags

Bagikan Artikel

Berita Terkait

Berita Terpopuler

Scroll to Top