SERANG, EKBISBANTEN.COM – Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, jadi momentum untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan juga karakter generasi bangsa.
Sayangnya, hingga saat ini masih ada gedung sekolah yang rusak dan perlu diperbaiki, seperti yang terlihat di SD Sindangraksa Kecamatan Walantaka kota Serang Banten yang kondisinya rusak.
Ada tiga ruangan yang rusak yakni kelas 3 kelas 4 dan kelas 5, kerusakan mulai dari plafon hingga tembok yang rapuh karena sudah ambruk setahun lalu. Khusus untuk kelas 3 siswa yang mestinya dibaginya dua ruangan kini harus dijadikan satu, karna satu ruangan lapuk serta membahayakan para siswa.
“Ya menganggu dan kurang nyaman, ini juga tadinya (plafon) bolong-bolong, sengaja dibuka semua khawatir ambruk atapnya, dibuang internitnya,” kata guru bernama Rifqi kepada wartawan, Selasa 2 Mei 2023 kepada awak media.
Lanjut Rifqi menjelaskan, satu ruangan yang tidak di pakai saat ini kondisinya sangat membahayakan jika dipakai untuk proses belajar mengajar.
“Tiga ruang kelas ini sudah rusak sejak 2017 bangunan SD Sindangraksa kota Serang terakhir direnovasi pada 2012 proses perbaikan dari dinas terkait pengajuan setiap tahun tapi belum terealisasi,” paparnya.
Sementara itu di tempat terpisah Agus Yayan Eri Sopyan, Kasi Sarpas SD Dindik Kota Serang mengaku, saat ini Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang sudah mengalokasikan dana sebesar Rp336 Juta untuk pembangunan sekolah dilaksanakan pada tahun 2023 ini.
“Kebetulan DED perencanaannya itu sudah siap semua, hanya tinggal menunggu proses lelang saja, jadi kemungkinan terbesarnya adalah dilaksanakan tahun ini,” jelasnya kepada awak media, Rabu 3 Mei 2023.
Pastinya kata Agus, diperkirakan pembangunan dilakukan pada bulan lalu karna terkendala dengan Ramadhan kegiatan selanjutnya dilaksanakan setelah Lebaran pada bulan Mei sampai Juni.
“Jadi sudah bisa dilaksanakan apabila proses lelang sudah ditempuh. Itu untuk tiga ruang kelas, jadi yg direhab itu bagian atas, terutama yg paling berat, karena memang plafonnya sudah ambrol semua, kemudian masih menggunakan genteng dari tanah liat,” paparnya.
Ada juga terlihat beberapa ruangan yang memang kondisi temboknya sudah terkelupas. Agus mengungkapkan bahwa pihak konsultan sudah melihat tingkat kerusakannya apabila memang bagian tembok yang rusak akan di kelupas kemudian ditambal sulam. “Mudah-mudahan dengan anggaran 336 juta dapat mencukupi,” ucapnya.
Di Kota Serang sendiri sekolah yang mengalami kerusakan hampir 85 sampai 95 persen, maka dari itu Dindik Kota Serang telah mengajukan dari DAK (Sana Alokasi Khusus) untuk perbaikan dan penambahan rombel yang kurang.
“Kedua di Kota Serang lahannya tidak tersedia. Jadi memangharus ditingkatkan harus naik ke lantai dua dan itu kami coba tempuh dengan pihak pusat. Kalau tidak tahun ini tahun depan bisa dilaksnakaan untuk rehab atau ruangkelas di lantai dua,” ungkapnya.
Dari 6 kcamatan yang paling banyak sekolah dasar yang mengalami kerusakan ada di Kecamatan Walantaka, kemduian kedua kasemen dan curug.
“Itu yang paling banyak, Kecamatan serang pun banyak sebetulnya di SD 2, apalagi bagian atas asih genteng lama,” tutupnya.