SERANG, EKBISBANTEN.COM – Komoditas rumput laut di Banten terancam tidak lagi bisa ekspor, terakhir petani rumput laut Banten mengekspor komoditas tersebut, pada tahun 2020 sebanyak 350 ton dengan tujuan negara ekspor ke Vietnam.
Pengekspor rumput laut di Banten Jajuli Reva mengatakan, alasan para petani tidak lagi melakukan ekspor karena produksi rumput laut yang menurun akibat limbah yang merusak perairan laut tempat pengembangan rumput laut.
“Itu pembuangan limbah semau industri area Cikande kali Ciujung, larinya ke laut Tirtayasa,” kata Jajuli, Selasa (7/2/2023).
Ia juga menambahkan, saat ini produksi rumput laut keberlangsungannya tertanggu akibat limbah industri tersebut.
“Karena dapak limbah rumput sekarang ini air laut gak baik. Dari Banten ada hanya bisa bertahan di umur 4 bulan sekarang rusak lagi,” terangnya.
Saat ini, para petani hanya mampu memproduksi rumput laut sebanyak 25 ton selama setahun. Itupun, pengiriman produk hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Barang (rumput laut) setengah mati carinya antara tiga propinsi Banten, Jakarta, dan Lampung, kalau pengiriman biasanya ke dalam negeri saya PT Hidroccllid Indonesia (HI) di Bogor, kadang ke Surabaya,” imbuhnya.
Para petani berharap, pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten Serang memperhatikan persoalan limbah industri tersebut, supaya petani rumput laut bisa memproduksi dalam jumlah banyak dan bisa kembali ekspor.
“Sudah hampir tiga tahun tidak ekspor, dan harapan nya eksekutif di Banten ini bisa peduli dengan kondisi tersebut,” tutup Jajuli.