Jumat, 27 Desember 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Komisi III DPRD Banten M. Faizal Dorong Peningkatan PAD

| Jumat, 11 November 2022

| 21:14 WIB

Ketua Komisi III DPRD Banten Muhammad Faizal. (FOTO: ISTIMEWA)
SERANG – Komisi III DPRD Provinsi Banten mendorong dan mendukung alokasi anggaran untuk kegiatan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Banten. Apalagi, Provinsi Banten menjadi salah satu provinsi yang sangat mandiri finansialnya karena 70 persen APBD-nya berasal dari PAD bukan dana transfer pemerintah pusat.

[adrotate group="5"]

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Banten M Faizal mengatakan, Komisi III juga sedang berusaha meningkatkan pendapatan. “Kami mendukung dan mendorong di Banggar (badan anggaran -red), apapun anggaran yang bisa menghasilkan pendapatan harus prioritas,” tegas Faizal, Jumat (11/11).

Apabila pendapatan meningkat, maka politisi Partai Golkar ini mengatakan Pemprov Banten bisa membiayai pembangunannya sendiri. Untuk itu, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan PAD, sangat didukung Komisi III.

Salah satunya melalui kegiatan Banten Automotive Exhibition (BAE) tahun 2022 yang diselenggarakan Pemprov Banten melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten. Dengan perhelatan pameran otomotif terbesar di Banten ini, maka diharapkan masyarakat Banten dapat membeli kendaraan bermotor di Banten, bukan provinsi lain.

Dengan begitu, lanjutnya, pajak daerah berupa bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dapat masuk ke kas daerah Provinsi Banten. Untuk itu, Faizal mengimbau masyarakat Banten untuk membeli kendaraan bermotor di Banten, bukan provinsi lain termasuk DKI Jakarta.

Begitu juga saat mengisi bahan bakar minyak (BBM). “Kalau mengisi BBM, diupayakan di Banten, jangan di daerah lain. Agar pajaknya masuk ke PAD Banten,” tegasnya.

Kata dia, PAD Banten memang didominasi pajak daerah, seperti pajak kendaraan bermotor (PKB), BBNKB, pajak rokok, pajak BBM, dan pajak air permukaan tanah. Selain itu, ada juga retribusi daerah.

Faizal mengatakan, masyarakat harus tata bayar pajak. “Ada wajib pajak yang tidak bayar pajak. Bagaimana digali supaya 70 persen bayar pajak,” tandasnya.

Untuk itu, ia meminta Bapenda juga untuk melakukan sosialisasi terkait mudahnya membayar pajak, karena zaman sekarang, masyarakat minta pelayanan. Selain itu, masyarakat harus diberitahu terkait peraturan. “Kalau beli kendaraan bermotor di Jakarta bayar pajak ke Jakarta. Padahal sehari-hari menggunakan fasilitas Provinsi Banten. Begitu juga BBM. Kalau isi BBM di Jakarta pajaknya kesana,” ujar Faizal.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten Opar Sochari mengatakan, sampai saat ini acara pameran yang digelar di Supermall Karawaci sudah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp100 miliar.

“Info terakhir sudah mencapai Rp105 miliar, dan saat ini masih terus berlangsung,” katanya seusai membuka acara BAE di halaman parkir MOS, Kota Serang, Jum’at (11/11/2022).

Untuk di MOS sendiri, lanjutnya, target capaiannya lebih besar lagi yakni sekitar Rp250 miliar yang akan dikejar selama 10 hari ke depan. Hal itu mengaca pada capaian BAE yang digelar tahun lalu, dimana capaiannya melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp175 miliar.

“Itu hanya seminggu. Pada tahun ini kita tambahkan menjadi 10 hari, jadi masyarakat bisa dengan leluasa mendapatkan kendaraan yang dipromosikan,” ucapnya.

Kemudian, tambah Opar, dari jumlah pendapatan hasil penjualan itu, 12,5 persen dari setiap penjualan unitnya akan masuk ke Rekening Kas Umum Daerah (Kasda) dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). “Tinggal hitung saja 12,5 persen dari total pendapatan itu berapa,” tambahnya. (ADV)

]]>

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top