Kisah Mahfud Sang Pengemudi Ojek Online yang Merasa Aman dan Terbantu Berkat BPJS Kesehatan

| Kamis, 17 April 2025

| 20:05 WIB

Pengemudi Ojek Online
Salah satu pengemudi ojek online di Kota Serang bernama Mahfud. (FOTO: ESIH/EKBISBANTEN.COM).

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Profesi pengemudi ojek online memiliki tantangan tersendiri bagi para pelakunya.

Selain penghasilan yang bergantung kepada ramainya permintaan, pengemudi ojek online juga harus siap secara fisik karena berkutat dengan terik matahari dan dinginnya hujan.

Tak jarang, aktivitas tersebut acapkali menimbulkan berbagai masalah kesehatan mulai dari masuk angin, demam, batuk, flu hingga berbagai permasalahan kesehatan lainnya.

Tantangan kesehatan itulah yang sering dirasakan oleh pengemudi ojek online bernama Mahfud (38) yang merupakan warga Kota Serang, Provinsi Banten.

Ayah dua anak ini mengungkapkan selama menjadi pengemudi ojek online dirinya kerap mengalami sakit secara tiba-tiba dan beberapa kali sempat dirawat akibat profesi yang ditekuninya.

“Resiko bekerja di jalan dengan cuaca yang tidak menentu itu secara tiba-tiba bisa sakit mulai dari masuk angin, demam, batuk, pilek dan sebagainya,” ungkapnya kepada Ekbisbanten.com, Kamis (17/4/2025).

“Beruntungnya saya karena sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan jadi tidak perlu khawatir akan biaya berobat dikarenakan sudah punya jaminan kesehatan,” sambung Mahfud.

Baca Juga: Alami Radang Sendi, Johariah Bersyukur Biaya Pengobatan dan Fisioterapi Dijamin Program JKN

Mahfud mengatakan, setiap kali merasa badannya kurang sehat, tanpa ragu dirinya segera melakukan pemeriksaan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Kalau sudah merasa gak enak badan, saya tanpa ragu ke Faskes pertama. Biar cepat sembuh dan tidak semakin parah,” ujarnya

Selama memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan, Mahfud mengaku tidak pernah mengeluarkan tambahan biaya.

“Selama saya menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat, saya tidak perlu menambah biaya. Diberikan pelayanan yang baik oleh dokter dan diberikan obat juga sampai tuntas sembuh,” jelasnya.

Mahfud menceritakan, sejak 2017 ia merasa hidupnya semakin tentram berkat memiliki jaminan kesehatan. Terlebih, bukan hanya dirinya yang merasakan manfaat BPJS Kesehatan tetapi juga istrinya.

“Persalinan istri juga waktu itu dicover oleh BPJS Kesehatan jadi saya tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri. Kalau harus membayar secara pribadi pasti biayanya besar dan saya belum tentu mampu. Untung ada BPJS Kesehatan,” ucapnya.

Mahfud menjelaskan pelayanan peserta BPJS Kesehatan ini akan diterima dengan baik dan lancar apabila mengikuti semua alur yang telah ditentukan.

Baca Juga: Awalnya Ragu, Dwi Kini Terkesan Layanan BPJS Kesehatan di RS

“Selama kita ikuti alurnya, pasti semuanya akan berjalan baik dan lancar. Saya sudah membuktikannya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Mahfud mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak termakan berita hoax di luar sana tentang perbedaan pelayanan yang diberikan di fasilitas kesehatan.

Menurutnya, tidak ada pembeda antara menggunakan kartu BPJS Kesehatan atau bayar sendiri, semua pelayanan yang diberikan sama tanpa membeda-bedakan.

“Saya mengalami sendiri, Pasien BPJS dengan non-BPJS itu sama saja tidak dibeda-bedakan. Pelayanan yang diberikan maksimal, dokternya pun ramah-ramah,” katanya.

Mahfud berharap BPJS Kesehatan dapat terus dikembangkan untuk membantu masyarakat khususnya yang kondisi ekonominya lemah.

Tidak hanya itu, dirinya juga mengapresiasi kemudahan layanan yang terus dihadirkan BPJS Kesehatan, seperti Aplikasi Mobile JKN.

“Alhamdulillah program ini juga punya aplikasi Mobile JKN yang memberi kemudahan bagi seluruh peserta. Jadi di mana saja dan kapan saja layanan bisa diakses tanpa repot harus ke kantor,” pungkasnya.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top