Rohadi merupakan anak yang lahir dari keluarga nelayan sederhana. Sejak kecil ia sudah ikut membantu orang tuanya membersihkan hasil tangkapan kerang untuk dijual ke berbagai pasar di Pandeglang.
“Tidak seperti kebanyakan anak-anak lain, yang pulang sekolah tidur atau main, saya memilih mencari aktivitas seperti membantu petani buah semangka atau membantu orang tua,” kata Rohadi saat ditemui Ekbisbanten.com di Kantor PSB belum lama ini.
Berbekal ketekunan belajar bisnis sejak kecil, menginjak bangku SMA, Rohadi muda juga gemar berbisnis dengan guru disekolahnya. Ia kemudian memulai bisnis atribut sekolah, foto copy, dan seragam untuk dijual ke berbagai sekolah.
“Selepas sekolah pun, saya harus pergi ke pelabuhan tangkap ikan untuk menjual hasil ikan, lalu dujual keberbagai pasar oleh anak buah saya,” ujar pria yang lahir pada 7 November 1982 lalu.
Empat tahun berselang, Rohadi berhasil menyelesaikan studi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan Ilmu Hukum pada tahun 2005. Petualangan Rohadi dimulai, berbagai profesi ia jajali mulai dari lawyer, staff ahli DPRD Provinsi Banten, hingga menjadi dosen di beberapa kampus Banten.
“Kerja itu harus punya karya, percuma kalau 10 tahun kerja tapi gitu-gitu aja,” tegas pria yang pernah ikut membentuk Kumandang Banten itu.
Teringat perkataan guru SMA nya, bahwa kesuksesan yang akan diraih pada tahun 2020 mendatang ada tiga hal, pertama ahli bahasa, ahli teknologi (IT) dan yang terakhir pandai menjalin relasi atau memiliki jejaring yang luas.
Pelajaran itulah yang masih membekas dan terus diaplikasikan oleh Rohadi, hingga akhirnya ia menjabat Komisaris PT PSB di usia 37 tahun pada tahun 2019.
“Selain memantaskan diri lewat kompetensi, silaturahmi juga harus terus dijaga tanpa memandang usia dan pofesi harus terus ditekuni, kelak hal tersebut yang akan mendatangkan kesuksesan,” pungkas Rohadi. (Raden)
]]>