Tercatat, dari triwulan dua ke triwulan tiga BEKS mencatat peningkatan pendapatan bunga sebesar 170 persen dari Rp44 miliar menjadi 170 miliar. Selain itu dari sisi fee based income keuntungan BEKS meningkat 290 persen dari Rp4 miliar menjadi Rp25 miliar.
Hal tersebut menjadi angin segar bagi Jamkrida Banten sebagai BUMD yang memberikan jaminan supporting vehicle meningkatkan confidence level khususnya pada lembaga pembiayaan untuk UMKM di Banten.
“Karena kalau Bank Banten maju ekspansinya maju maka kami juga akan menjadi besar. Dan kami juga sudah merasakan insentifnya dari akselerasi positif Bank Banten ini,” kata Direktur Utama Jamkrida Banten Hendra Indra Rachman dalam forum diskusi Pokja Wartawan Ekbispar Banten di Hotel Nunia Serang, Jumat (15/10).
Lebih lanjut, Hendra menuturkan dengan adanya sentimen positif Bank Banten ini juga akan meningkatkan kinerja BUMD di Banten guna memperbaiki layanan dan kinerja perusahaan masing-masing.
“Kita sebagai BUMD juga harus mengikuti akselerasi Bank Banten supaya tidak ketinggalan,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarudin menyebut BEKS bisa menjadi lokomotif kemajuan ekonomi Banten dengan berbagai potensi ekonomi yang masih belum dioptimalkan.
“Bank Banten sangat potensial menjadi mesin pencetak uang, kalau tadi Jamkrida sudah bisa memberi deviden sementara Bank Banten belum bisa karena terbebani kredit macet dari Bank Eksekutif dan Bank Pundi yang cukup besar,” kata Agus.
Masih kata Agus, menyinggung soal kontribusi Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) terhadap pendapatan terhadap daerah bisa dilampaui oleh Bank Banten dengan adanya upaya akselerasi positif yang dilakukan perbankan.
“Kontribusi dari laba BJB sekitar 40-47 persen dan sebagian besar masuk ke Jawa Barat. Dengan kemampuan Bank Banten meraup omset, BEKS bisa memberikan kontriusi Rp400 miliar terhadap daerah (dalam kurun waktu dekat-Red),” tutup Agus. (Raden)
]]>