SERANG, EKBISBANTEN.COM – Ketua DPRD Banten Andra Soni angkat bicara perihal kinerja keuangan Bank Banten yang menelan rugi bersih sebesar Rp 101,667 miliar pada semester I/2021.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, Bank Banten saat ini dengan manajemen baru hasil RUPS bulan Maret 2021 sedang mempersiapkan upaya-upaya nyata untuk membuat Bank Banten yang selama 4 tahun belakangan ini merugi.
“Saya dapat laporan dari Komisi 3 DPRD saat rapat dengan Manajemen baru Bank Banten hari Kamis, 12 Agustus lalu, bahwa setelah RUPS manajemen baru Bank Banten telah membuat Action Plan penyehatan BB. Sehingga pada 6 Mei 2021 sudah tidak menjadi Bank Dalam Pengawasan Khusus lagi atau dengan kata lain Bank Banten telah sehat dapat beroperasi melayani nasabahnya kembali. Kemudian RKUD Pemerintah Provinsi sudah kembali di tempatkan di Bank Banten di penghujung Mei 2021. Sejak awal Juni 2021 inilah sebetulnya Manajemen Baru Bank Banten memulai program kerjanya yang saya dengar akan mengakhiri tradisi rugi di Bank Banten selama 4 tahun belakangan ini,” kata Andra Soni melalui pesan singkat whatshapp kepada Ekbisbanten.com, Sabtu (14/8).
BACA JUGA : Kerugian Bank Banten Naik Jadi Rp 101,667 Miliar Pada Semester 1/2021
“Tentunya kita semua harus bijaksana dalam menilai kinerja Manajemen Baru Bank Banten, karena mereka menanggung warisan kerugian dari pengurus sebelumnya, dari data yang kami punya hasil rapat dengan komisi 3 lalu, kerugian Bank Banten di akhir 2020 sebesar 308 miliar, jika dibandingkan dengan posisi rugi juni 2021 sebesar 101M artinya Manajemen Baru berhasil menekan kerugian bahkan mereka meskipun baru efektif bisa menjalankan program kerjanya di Juni 2021telah menyatakan komitmennya untuk menjadikan laba di desember 2021,” tambah Andra Soni.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Bank Banten per 30 Juni 2021, nilai rugi bersih yang dialami bank dengan kode saham BEKS senilai Rp 101,667 miliar. Angka ini meningkat 1,7 persen atau Rp 1,684 milar dari periode yang sama, senilai Rp 99,983 miliar.
Selain itu, BEKS juga mencatatkan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) negatif 39,9 persen. Dari periode sebelumnya Rp 30,986 miliar menjadi 18,614 miliar year on year (yoy). Secara prorata pendapatan usaha (NII) BEKS hanya dicapai rata-rata sebesar Rp 3,102 miliar per bulan.
Sedangkan, beban operasional selain bunga per bulan Juni 2021 sebesar Rp 161,364 Miliar atau rata-rata Rp 26,894 miliar per bulan.
BACA JUGA: Bank Banten Catatkan Kenaikan Pendapatan 262 Persen Hingga Agustus 2021
“Dari data yang kami punya di Maret 2021 pendapatan bunga dan fee Base incomenya dari 64 miliar di di Juli sudah mampu mencetak sekitar 160an miliar, artinya tumbuh sekitar 260an persen. Bahkan investor publik pun sudah menaruh kepercayaan kepada Bank Banten dengan harga saham sudah tembus di atas Rp.100-120 per lembar saham yang sebelumnya di sekitar Rp.50 – 90an per lembar saham,” katanya.
“Jadi kepada semua pihak kasih ruang dan waktu kepada Manajemen Baru untuk menjadikan Bank Banten menjadi Bank kebanggaan kita masyarakat Banten,” pungkasnya. (ismet)
]]>