Jumat, 10 Januari 2025
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Harga Telur Naik, Ketua BPW PISPI Banten: Pentingnya Substitusi Makanan

| Jumat, 19 Mei 2023

| 07:02 WIB

Ketua BPW Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) Banten, Asep Mulya Hidayat. (Foto: Dok. Pribadi untuk ekbisbanten.com)

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Ketua Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) Banten, Asep Mulya Hidayat, menyoroti harga telur yang saat ini melambung tinggi. Di sisi lain, telur menjadi komoditas utama untuk dikonsumsi oleh keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Menurut Asep, kenaikan harga telur tidak berdampak langsung pada stunting, yaitu kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat dan terlambat karena kurangnya gizi yang cukup. Namun, kenaikan harga telur bisa berdampak pada ketersediaan makanan yang memadai bagi keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi.

“Ketika harga telur naik, keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi mungkin akan kesulitan untuk membeli makanan yang bergizi, termasuk telur, karena harga yang lebih mahal. Akibatnya, mereka mungkin akan mencari alternatif makanan yang lebih murah dan kurang bergizi, seperti makanan cepat saji atau makanan yang tinggi gula dan lemak. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan berkontribusi pada stunting pada anak-anak,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (19/02023).

Selain itu, sambung Asep, telur mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, vitamin D, vitamin B12, dan selenium yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

“Jika keluarga tidak dapat membeli telur karena harganya yang lebih mahal, anak-anak mereka mungkin kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat dan terhambat dalam pertumbuhannya, yang dapat menyebabkan stunting,” ujar lelaki yang biasa dipanggil Haji Rocker tersebut.

Meski begitu, Haji Rocker menegaskan bahwa stunting disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kurangnya asupan nutrisi, infeksi, sanitasi yang buruk, dan praktik makan yang buruk. “Kenaikan harga telur hanya bisa menjadi salah satu dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketersediaan makanan yang memadai bagi keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi dan berkontribusi pada stunting pada anak-anak,” tandasnya.

Substitusi Makanan

Haji Rocker juga menjelaskan pentingnya substitusi makanan. Masyarakat dengan keterbatasan ekonomi bisa mengganti telur dengan tempe. Secara umum, tempe lebih murah daripada telur, terutama jika dibandingkan dengan telur yang berasal dari sumber yang berkualitas tinggi.

“Telur memang mengandung lebih banyak protein daripada tempe. Namun, penting untuk diingat bahwa tempe memiliki keunggulan dalam hal nutrisi lainnya. Tempe adalah sumber protein nabati yang baik, serta mengandung serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan tubuh. Selain itu, tempe juga mengandung lebih sedikit lemak dan kolesterol daripada telur, sehingga dapat menjadi pilihan yang lebih sehat. Harganya pun lebih murah,” terangnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top