EKBISBANTEN.COM – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menargetkan sebanyak 30 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) aktif digital.
Dari target itu, hingga Maret 2023 jumlahnya baru mencapai 20 juta UMKM. Hal itu diungkapkan oleh MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangan resmi, dikutip Senin (10/7).
“Pemerintah ingin pasar tradisional tak hanya bertahan di era teknologi, tetapi juga melakukan transformasi. Bagaimana solusinya agar digitalisasi diadaptasi pedagang untuk bisa berjualan online,” katanya.
Sehingga, lanjutnya, pasar dan warung tradisional dapat bersaing sekaligus bertransformasi dari stigma pasar tradisional yang kumuh dan becek menjadi lebih modern dan profesional.
Teten juga berharap, Pemerintah Daerah juga berkomitmen merevitalisasi pasar, di mana terdapat sebanyak 18.000 pasar di seluruh Indonesia yang bisa bertransformasi lebih baik lagi dan bersaing dengan pasar ritel modern.
Selain itu, Ia berharap para pedagang pasar disiapkan untuk bagaimana berjualan secara online.
“KemenKopUKM juga akan membantu membenahi manajemen koperasi pasar, supaya pedagang mendapat suplai yang baik dari koperasi seperti yang telah dilakukan di toko ritel modern,” jelas Teten.
Sementara, pedagang bisa membeli stok kebutuhan dagang dengan belanja secara kolektif melalui koprasi sehingga bisa mendapat harga barang yang lebih kompetitif. Dalam hal ini koperasi pasar hadir sebagai semacam pusat distibusi.
“Koperasi ada untuk memperbaiki supply chain kebutuhan para pedagang. Sementara promosi dan jasa kirimnya bisa dilakukan melalui aplikasi online sehingga tercipta satu ekosistem yang baik dalam arus ekonomi di pasar,” pungkasnya.*