Jumat, 18 Oktober 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kemenhub Catat Pergerakan Masyarakat Selama Nataru Capai 126 Juta Pergerakan

Esih Yuliasari

| Jumat, 5 Januari 2024

| 09:00 WIB

Wisatawan yang berkunjung ke pantai Anyer. (FOTO: DOK. PEMKAB SERANG).

EKBISBANTEN.COM – Pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 mencapai 126 juta pergerakan.

Hal itu berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk melihat jumlah pergerakan masyarakat selama masa libur Nataru.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, berdasarkan resume hasil Positioning Mobile Data (PMD) yang dilakukan dari 16 Desember 2023-1 Januari 2024, tercatat ada sebanyak 126 juta pergerakan keluar provinsi maupun di dalam provinsi.

“Hasil ini tidak berbeda jauh dengan prediksi pergerakan masyarakat dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub yang mencapai 107 juta orang,” kata Budi Karya dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (5/1).

Sementara itu, data dari Posko Pusat Nataru pada 19 Desember 2023-3 Januari 2024, mencatat jumlah penumpang yang menggunakan moda angkutan umum baik darat, kereta api meningkat 16,48% dibandingkan dengan Nataru tahun lalu.

Selanjutnya, jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol yang keluar Jabodetabek mengalami peningkatan sebanyak 8,13%.

Kemudian, jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol yang masuk Jabodetabek mengalami peningkatan sebanyak 7,81%.

Lebih lanjut berdasarkan data Polri, pada masa Nataru 2023/2024 tepatnya sejak 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas sebesar 12% dengan jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.412 kejadian.

Budi Karya menjelaskan, lonjakan pergerakan masyarakat di masa libur Nataru dapat diantisipasi dan berjalan dengan selamat, aman, nyaman dan lancar.

Hal ini tercapai berkat koordinasi dan kolaborasi yang baik dari seluruh unsur terkait baik dari Kementerian/Lembaga, operator transportasi dan jalan tol, media massa dan masyarakat.

“Dengan adanya lonjakan pergerakan, berarti kita harus merencanakan dan juga mengeksekusi dengan baik untuk mengurai kepadatan pergerakan di satu waktu tertentu,” ujarnya.

“Alhamdulillah kita dapat melaksanakannya dengan baik, tentunya tidak lepas dari kerja sama kita semua,” pungkas Budi Karya.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top