Kamis, 16 Januari 2025
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kasus Flu Singapura Melonjak di Indonesia, Waspada Ini Gejalanya

| Minggu, 31 Maret 2024

| 07:30 WIB

Flu singapura
Ilustrasi Flu Singapura.

EKBISBANTEN.COM – Kasus flu Singapura atau nama medisnya Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) belakangan ini tengah melonjak di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada minggu ke-11 di 2024, tercatat ada lebih dari 5 ribu orang yang terjangkit penyakit tersebut.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 738 di antaranya berasal dari provinsi Banten.

Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Prof Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) dalam konferensi pers daring PB IDI mengatakan penyakit flu Singapura tak ada kaitannya dengan virus influenza atau penyebab penyakit flu biasa.

Istilah flu Singapura adalah sebutan awam untuk HFMD. HFMD disebabkan oleh coxsackievirus dan flu Singapura paling sering disebabkan oleh coxsackievirus A16 .

“Virus yang menyerang baik anak maupun dewasa. Tapi memang banyak dilaporkan pada anak-anak. Ya umumnya menginfeksi anak berusia 10 tahun dan sebagian dapat menginfeksi orang dewasa,” katanya.

dr Erlina mengungkapkan, seseorang yang terinfeksi flu Singapura biasanya mengalami gejala umum seperti demam, sakit tenggorok atau nyeri, dan batuk.

Kemudian diiringi gejala khas berupa lenting atau ruam merah berisi air yang muncul di kaki, mulut, hingga tangan pasien.

Munculnya lenting tersebut juga disertai dengan rasa gatal, serta ukuran lenting berdiameter sekitar 2 sampai 6 mm.

“Lenting ini dapat pecah dan menyisakan luka pada kulit ulkus, dan juga ujung-ujungnya terjadi koreng. Saya juga sebutkan bahwa lenting pada mulut sangat bersifat nyeri sekali dan bisa juga terdapat pada tenggorokan, langit-langit mulut, dan ini sangat terganggu pada pasiennya apabila dilalui makan mulutnya sehingga sulit untuk makan,” jelasnya.

“Lenting ini dapat membaik sekitar 7 hingga 10 hari. Terkadang juga lenting juga dapat dijumpai di pusar dan anus,” sambung dr Erlina.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top