EKBISBANTEN.COM – Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Banten Dr. Didik Farkhan Alisyahdi ditemani Asisten Intellijen Kejaksan Tinggi Banten Muttaqien Harahap dan Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Banten, Ricky Tommi Hasiholan menerima kunjungan silaturahim FSPP Banten, Kamis (16/2).
Sekretaris Jenderal FSPP Banten, Dr. Fadlullah membenarkan pertemuan tersebut dan menjelaskan para Kiai yang hadir dalam pertemuan itu.
“Alhamdulillah, kita sudah bertemu dan berbincang hangat di ruang kerja kanda (Kajati Banten), sambutannya sangat ramah pada para Kiai semua yang hadir. Ada Ketua , Wakil dan Sekertaris Dewan Pertimbangan Presidium, Presidium, saya sendiri (Sekjen) dan Bendahara Umum,” katanya.
Ia kemudian menjelaskan satu persatu nama Kiai Pengurus FSPP Banten yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain dari jajaran Dewan Pertimbangan Presidium KH Sulaeman Ma’ruf, Dr. KH Ikhwan Hadiyyin, KH Ali Mustofa, dan dari Presidium hadir KH Anang Azhari Alie, KH Sulaeman Effendi, Kiai Samsul Ma’arif dan KH Bukhori Arsyad sebagai Bendahara Umum sedangkan Ketua Presidium FSPP Banten KH Sodiqin berhalangan hadir dan masih berada di luar kota dikarenakan ada keluarganya yang meninggal dunia.
Dr. Fadlullah menjelaskan isi pertemuan itu berisi bincang-bincang terbuka dan sangat mengalir santai perbincangannya, disertai tertawa ala Kiai.
“Jadi begini, dalam pertemuan itu KH Sulaiman Effendi Anggota Presidium FSPP menjelaskan kiprah FSPP sejak 2002 sampai saat ini, data anggota FSPP ada Empat ribu lebih lengkap datanya di FSPP dan semua sudah diverifikasi langsung karena kita FSPP Banten ada di delapan Kabupaten atau Kota dan seratus lima puluh lima kecamatan,” terangnya.
Dr. Fadlullah juga menjelaskan bahwa dalam kiprahnya FSPP Banten membawa semangat silaturrahim dan pemberdayaan bagi anggotanya, dalam interaksinya FSPP sangat inklusif terbuka dengan siapapun, membuka kolaborasi aktif untuk kemajuan pesantren dalam bidang apapun baik pertanian, perikanan, perdagangan dan pendidikan.
“Yang perlu anda semua ketahui, FSPP sudah lama menjalin kerjasama dengan siapapun baik Pemerintah, Perguruan Tinggi, Ormas apapun bentuknya, Lembaga Amal juga Perbankan baik di level provinsi juga Kabupaten/Kota. bahkan FSPP Kab/Kota menjalin erat dengan Pemerintah Kab/Kota mereka bekerjasama dalam penyaluran bantuan sanitasi pesantren, pembangunan kobong dan lainnya di Pemerintah Kab/Kota. Bahkan solidaritas organisasi yang kuat di antara anggota FSPP sudah jadi budaya seperti saling sumbangan dari kantong pa Kiainya sendiri bila terjadi kobong yang kebakaran, sering itu dilakukan sebelum pemerintah kasih bantuan, bila tidak adapun sudah dibantu sesama pondok dan itu berkah dari adanya Silaturahim antar Pondok di FSPP”
Di tempat terpisah KH Sulaiman Effendi menjelaskan tentang pentingnya peran ulama di Banten. “Ulama di Banten yang saya ketahui itu secara historis adalah penjaga tanah Banten yang telah di Islamkan oleh Sultan Banten, karena itu tadi kami memberikan Cenderamata kepada pak Kajati dalam bentuk gambar yang penuh makna historis dan filosofis bagi Banten, berlatar Masjid Agung sebagai pusat dakwah Islam dan juga foto dari para Kiai sepuh di Banten sebagai inspirasi bagi kami para Kiai di FSPP juga inspirasi untuk kita semua akan ketulusan dan perjuangan ulama dalam membangun Banten, Kiai di Banten sangat banyak, karena keterbatasan space gambar jadi hanya beberapa saja”
Saat ditanya siapa saja tokoh yang ada dalam gambar tersebut, KH Sulaeman Effendi menjelaskan antara lain Almaghfurlah Syaikh Nawawi Albantany, Syaikh Asnawi Caringin, Kiai Wasyid, Kiai Syam’un, dan Kiai Arsyad Thowil.
Disaat bersamaan KH Anang Azhari Alie menyatakan silaturahim adalah budaya bagi organisasi Pesantren seperti FSPP, di mana kekuatan FSPP adalah silaturahim dari situ kita saling memberdayakan satu diantara yang lain, di FSPP ini semua datang untuk mengabdi kepada Allah.
“Di Organisasi ini semua orang mengabdi tanpa dibayar bahkan kami ini seringnya iuran untuk merawat aset umat dan Aset Banten ini, jangan sampai dirusak oleh kerja-kerja yang tidak tulus ikhlas, eksisnya FSPP menunjukan kerja-kerja para Kiai dan para pengurus yang bekerja dengan ikhlas, cerdas dan tuntas, itu saja yah. Saya mau mengajar santri,” jelas Kiai Anang.
Saat ditanya apa yang disampaikan Kajati kepada FSPP, Dr. Fadlullah menjawab. “Pak Kajati dengan senang hati bersinergi dengan FSPP dalam menciptakan masyarakat Banten yang tertib, aman, dan damai tanpa kegaduhan, antara lain dengan program jaksa masuk Pesantren,” ungkapnya.
“Beliau juga meminta agar para Kiai pimpinan Pondok Pesantren tenang dan fokus pada misi mencerdaskan dan meningkatkan kualitas hidup umat. Tentang kasus hibah sudah inkrah. Insya Allah nama baik FSPP bersih dan kedepannya perlu pendampingan hukum untuk terus bergerak bersama Pemerintah memajukan pendidikan dan ekonomi masyarakat, khususnya komunitas Pesantren.” pungkas Dr. Fadlullah.*