Kamis, 19 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Jelang Ramadan, Pj Gubernur Pastikan Stok Beras di Banten Aman

Esih Yuliasari

| Rabu, 21 Februari 2024

| 13:00 WIB

Pj Gubernur Banten
Pj Gubernur Banten bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten saat menemui awak media usai menghadiri Rakorda TPID dan TP2DD. (FOTO: ESIH/EKBISBANTEN.COM).

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar memastikan stok beras menjelang ramadan di Banten baik itu SPHP maupun premium aman.

Adapun jumlah stok beras di Bulog sendiri saat ini mencapai 6.131 ton. Di mana, ia memastikan jumlah itu cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.

“Saat ini kita terus melakukan operasi pasar, Bupati/Wali Kota juga terus menggulirkan langkah operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga,” kata Al Muktabar usai membuka Rakorda TPID dan TP2DD se-Banten di Aston Serang Hotel & Convention Center pada Rabu (21/2/2024).

Al Muktabar mengaku dirinya terus berada di lapangan untuk mengendalikan harga. Selain itu juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.

“Apabila ada hal-hal tertentu yang harus ada intervensi nasional tentu harus kita melaporkannya dan siap menjalankan fungsi pemerintah daerah dalam rangka stabilisasi harga,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Ameriza M. Moesa mengatakan, kegiatan Rakorda ini merupakan momentum yang tepat untuk diselenggarakan.

Hal itu lantaran mendekati hari besar keagamaan, ada fenomena kenaikan harga yang selalu terjadi setiap tahunnya.

“Jadi diharapkan dengan Rakorda ini dihasilkan rekomendasi kebijakan yang perlu diambil oleh TPID maupun TP2DD,” ungkapnya.

Ameriza menuturkan TPID terus berupaya dalam melakukan stabilisasi harga pangan.

“Ada beberapa komoditas yang berpotensi naik, seperti beras, cabai merah, bawang merah, minyak goreng, dan gula pasir,” terangnya.

Diharapkan, Rakorda ini dapat merumuskan kebijakan bagi TPID untuk melakukan upaya-upaya mitigasi risiko.

“Salah satu contohnya, TPID bisa berinisiasi program pasar murah kemudian bisa juga diselenggarakan pasar tani yang mendekatkan produksi pangan dari pertanian ke konsumen,” pungkas Ameriza.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top