KOTA SERANG, EKBISBANTEN.COM – Menjelang dan saat perayaan Tahun Baru Imlek, banyak tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tionghoa yang merayakannya. Salah satunya yakni menerbangkan burung pipit atau “fang sheng”.
Meski dalam perkembangannya tradisi fang sheng mulai terlupakan, tetapi tidak sedikit masyarakat Tionghoa yang melakukannya. Salah satu orang yang melakukannya adalah seorang warga etnis Tionghoa bernama Tjiu Sim Pheng atau Simon Sutjipto.
Ia sengaja datang jauh-jauh dari Jakarta ke Vihara Avalokitesvara Banten yang berlokasi di Jalan Tubagus Raya Banten atau Kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang sejak pagi hari, Jumat (20/1/2023).
Usai Sembahyang, berdoa, dan menyalakan lilin raksasa, Tjiu Sim Pheng mengumpulkan pedagang burung yang berjajar di area Vihara untuk membelinya dan menerbangkannya. Total ada 160 burung pipit yang diterbangkan.
Saat ditemui awak Ekbisbanten.com, mengungkapkan menerbangkan burung adalah salah satu tradisi yang telah dilakukan turun menurun. Tujuannya agar dirinya memperoleh karma baik.
“Melepaskan burung ini tradisi turun temurun atau kebudayaan yang ada di etnis kami tujuannya agar supaya bisa semua dalam keadaan sehat walafiat dan selamat,” katanya.
Selain itu, Ia berharap agar perayaan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili di seluruh tempat dapat berjalan dengan baik dan Covid-19 cepat berlalu.
“Harapan saya di tahun baru ini Covid-19 cepat berlalu, mudah-mudahan semua bisa Sembahyang dengan aman dan lancar. Karena kalau Covid-19 cepat berlalu, itu kan enak untuk semua,” pungkasnya.***
