SERANG, EKBISBANTEN.COM – Tinggal menghitung hari, tahun baru 2024 akan segera tiba. Seperti fenomena sebelum-sebelumnya, harga-harga di pasar yang cenderung naik menjadi sinyal kuat tanda inflasi perlu dikendalikan.
Pun begitu dengan wilayah ujung Barat Pulau Jawa. Pengendalian inflasi menjadi salah satu fokus kerja Pj Gubernur Banten Al Muktabar.
BPS mencatat, Inflasi tahunan (Y-o-Y) untuk November 2023 Provinsi Banten sebesar 3,03 persen. Sedangkan data bulanan, inflasi November sebesar 0,57 persen. Inflasi naik 0,39 persen dari bulan Oktober sebesar 0,18 persen di tahun yang sama.
Merujuk data itu, Al Muktabar bilang, kendali inflasi salah satunya dengan pemanfaatan dana fiskal daerah untuk mengurangi pengeluaran dan menyeimbangkan anggaran.
Ia menambahkan, upaya pengendalian lain, dengan memantau komoditi yang menjadi biang kerok inflasi, seperti beras dan cabai merah. Dengan upaya itu, ia berharap mampu menyetabilkan harga dan ketersediaan bahan pangan tersebut.
“Pada dasarnya beras sudah aman. Tinggal cabai merah yang terus kita upayakan pengoptimalannya baik melalui tanam cabai ataupun panen cabai yang akan kita laksanakan nanti,” jelas Al Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual di Ruang Rapat Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Senin, (11/12/2023).
Masalah cabai merah, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyampaikan, sesuai dengan arahan Mendagri, pihaknya akan melakukan upaya pengendalian inflasi pada tanaman pedas itu dengan menggelar panen cabai secara hybrid.
“Kira-kira seluas 1 hektar yang akan kita panen dan kita salurkan ke pasar-pasar atau konsumen langsung,” ungkapnya.
“Ini bukti kita menghadirkan kesiapsiagaan pemerintah menangani inflasi yang tidak autopilot dengan adanya upaya yang dilakukan,” tukasnya.
