SERANG, EKBISBANTEN.COM – Warung inflasi atau warung jaga bahan pokok (warjok) yang berada di Pasar Lama, Kota Serang, resmi diluncurkan pada Jumat, (4/1/2025).
Adapun peresmian dihadiri Penjabat Gubernur Provinsi Banten Ucok Abdulrauf Damenta didampingi Penjabat (Pj) Walikota Serang Nanang Saefudin.
Dalam kesempatannya, Pj Walikota Serang Nanang Saefudin menjelaskan tujuan mendirikan warung inflasi tersebut, yakni untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok yang sering terjadi di pasar.
“Kita tahu kan kalau masalah harga itu diserahkan kepada pasar. Maka berlaku hukum pasar. Tetapi tentu harus ada intervensi dari pemerintah daerah. Kita berkolaborasi pemerintah provinsi yang diintruksikan oleh pak Gubernur melalui Agro Bisnis Mandiri (ABM), juga dibantu oleh Bank Indonesia sehingga terwujudlah warung jaga bahan pokok,” terang Nanang.
“Kalau harga-harga di luar terlalu tinggi. Maka kita informasikan kepada publik untuk beli di sini, karena hargannya stabil dan terjaga. Seperti Minyak Kita, di sini hanya Rp 15.000, tapi di luar bisa Rp 18.000. Nah bagi masyarakat walaupun seribu itu terasa sehingga nanti masyarakat ya sudah beli saja di sini,” sambungnya.
Lebih lanjut, Nanang mengungkapkan, bahwa langkah ini merupakan inovasi dari Pemkot Serang hasil usulan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM (Dinkopperindaumkm), Wahyu Nurjamil.
Adapun isi warung inflasi di antaranya adalah beras, terigu, minyak, gula, dan bahan pokok lainnya.
“Ini adalah inovasi pemerintah daerah Kota Serang yang diusulkan oleh Kadis Perindagkop. Dan kita sekarang mengaplikasinya di Pasar Lama terlebih dahulu,” jelas Nanang.
“Walaupun belum komplit banget, ada minyak, ada beras, ada terigu, ada gula, dan lain-lain. Nanti secara bertahap kita penuhi,” imbuhnya.
Pemkot Serang mengklaim, bahwa keberadaan warung jaga bahan pokok (warjok) tersebut tidak akan mengganggu terhadap penghasilan para pedagang di Pasar Lama.
“Enggalah. Karena kan kalau rate 15.000 sekian kan pedagang sudah dapat untung, karena harga pembelian Minyak Kita misalnya Rp 15.000, dari distributor kesatu, kedua, sampai ke agen. Tidak akan mengganggu margin keuntungan dari pedagang-pedagang, justru terjaga,” terangnya.
Saat ini, kata Nanang, kondisi inflasi di Kota Serang berada di angka 2,33 persen. Artinya, angka tersebut masih terbilang aman dari zona krisis ekonomi. Penyumbang terbesarnya di antaranya adalah minyak, terigu, beras.
“Di awal Januari ini Kota Serang masih 2,33 persen. Karena kalau di angka 3,5 atau 1,5 itu baru harap-harap cemas,” pungkasnya.*