SERANG, EKBISBANTEN.COM-Harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) kian hari makin jeblok. Bahkan menurun menyentuh angka Rp 22 per saham pada Jumat, 5 April 2024.
Sebelumnya, pada perdagangan (4/4), saham BEKS di Bursa Efek Indonesia (BEI) berada di angka 24 per saham.
Padahal saham Bank Banten sempat bertahan di angka Rp50, kini harga saham BEKS ambrol sudah lebih dari setengahnya, jadi Rp22 atau anjlok 8,33 persen.
Merespon harga saham BEKS yang tak kunjung membaik, Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo meminta agar Pemprov segera mengevaluasi kinerjanya.
“Tentunya perlu informasi positif dari Bank Banten dan pemerintah selaku pemilik saham mayoritas untuk menaikan simpati pelaku pasar modal atas saham Bank Banten,” ujarnya.
“Terutama tara kelolanya karena memang ada hal perlu diperbaiki dari sisi itu,” sambungnya.
Terlebih, kata dia, bank plat merah Pemprov Banten itu pernah mengalami kejadian kredit macet yang menyebabkan kerugian yang menahun.
Tercatat hanya di tahun 2023 Bank Banten untung pencapaian laba bersih Rp5,42 miliar bulan Oktober dan November yang memperoleh laba bersih Rp9,5 miliar.
Seharusnya, kata Politisi PKS itu, Bank Banten dapat mengelola keuntungannya menjadi lebih baik dengan membangun citra positif yang berujung pada trend kenaikan harga saham.
“Tapi kalau keuntungan bisa dikelola, value perusahaan akan naik. Ini tantangan bagi Bank Banten untuk memperbaiki tata kelola dan memperbaiki kinerjanya,” jelasnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar menduga saham BEKS terus turun berhari-hari disebabkan oleh peralihan regulasi yang ada.
Menjawab dugaan Al Muktabar, Budi Prajogo menimpal bahwa perubahan regulasi yang ada haruslah membawa angin segar bagi Bank Banten.
“Perubahan regulasi Bank Banten harus menunjukkan kinerjanya dalam bentuk profit yang continue, sustain, berkelanjutan. Itu yang membuat company valuenya naik yah,” tutupnya.