Sabtu, 30 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Hadiri Harlah dan Rakernas PB Al-Khairiyah, Erik Thohir Bicara Kebangkitan Islam

Irfan Fahrulroji Suparlin and

| Minggu, 7 Mei 2023

| 13:55 WIB

Al-Khairiyah
Menteri BUMN Erik Thohir didampingi Ketua PB Al-Khairiyah Ali Mujahidin saat bertemu awak media dalam Harlah dan Rakernas PB Al-Khairiyah di Gedung MPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. (Foto: Maulana/Ekbisbanten.com)

CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Menteri BUMN Indonesia, Erik Thohir menghadiri Harlah dan Rakernas Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah yang digelar di Gedung MPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Sabtu, 6 Mei 2023 kemarin.

Rakernas pertama PB Al-Khairiyah itu mengusung tema “Mewujudkan Amanat Brigjend KH. Syam’un Melalui Peran Ormas Islam Al-Khairiyah Untuk Kemaslahatan Ummat dan Bangsa”.

Diketahui, Brigjend KH. Syam’un merupakan salah satu tokoh pejuang Indonesia dari Banten yang melawan penjajahan Belanda. Ia juga dikenal sebagai tokoh ulama terkenal di Kota Cilegon karena mendirikan lembaga pendidikan Islam bernama Al-Khairiyah.

Dalam kehadirannya di Harlah dan Rakernas PB Al-Khairiyah, Erik Thohir berbicara tentang pentingnya memperkuat ukhuwah islamiyah dalam rangka menjaga kesatuan NKRI.

“Kalau kita ingin menjaga Indonesia ya harus menjaga Islam, di mana kita sebagai negara yang masyarakat muslimnya terbesar memang sudah seyogyanya kita harus,” katanya kepada wartawan.

Lebih lanjut, Erik juga menyampaikan bahwa penguatan pendidikan dan ekonomi Islam juga tidak kalah penting dilakukan sebagai bentuk upaya masyarakat muslim berkontribusi terhadap negara.

Di bidang ekonomi Islam, Erik mengungkapkan bahwa kini pihaknya telah berhasil menggabungkan sejumlah bank syariah milik BUMN di bawah naungan Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank syariah yang sangat kuat.

“Selama kita merdeka, kita baru punya bank syariah yang sangat kuat yang masuk nomor 6 besar yang tadinya nomor 7. Artinya apa? Penguatan ekonomi ini menjadi solusi daripada untuk mengurangi kemiskinan. Pendidikan juga menjadi penting,” ucapnya.

Kemudian, Erik Thohir juga menyinggung terkait sejarah di mana ratusan tahun yang lalu Islam pernah menjadi pusat peradaban pendidikan dunia.

“Dulu kita ratusan tahun lalu kita sangat progresif di bidang ilmu matematika, bintang, dan lainnya. Inilah yang harus kita kembalikan lagi bahwa ini menjadi bagian dari ikhtiar. Pendidikan, ekonomi menjadi harus komitmen bersama,” ucapnya.

“Kita jangan hanya menjadi buih, bahkan justru harus menjadi ombak yang besar untuk kebaikan Indonesia,” pungkas Erik.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top