Selasa, 17 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Hack4ID Jadi Andalan Kemenkominfo Ajak Anak Muda Rumuskan Ide Solusi Digital

and

| Minggu, 4 Juni 2023

| 22:50 WIB

Mahasiswa USU mengikuti kegiatan #Hack4ID yang diselenggarakan Kemenkominfo. (FOTO: DOK. KEMENKOMINFO).

EKBISBANTEN.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia melalui Gerakan Nasional 1000 Startup menggelar #Hack4ID sektor sasaran bidang logistik.

Kegiatan yang diikuti oleh 64 orang peserta tersebut diadakan di Ruang Serba Guna Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara (USU) pada Sabtu, 27 Mei 2023.

Adapun tujuan dari pelaksanaan #Hack4ID ini adalah untuk menggali potensi ide solusi digital dari peserta yang diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan industri bidang penyimpanan hingga penyaluran barang dan jasa serta membangun kolaborasi dengan pelaku industri di Indonesia.

Menurut Laporan e-Conomy SEA 2022 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia dengan menghitung Gross Merchandise Value (GMV) bertumbuh CAGR 22% menjadi US$77 miliar pada tahun 2022 dan akan terus bertumbuh hingga U$360 miliar pada tahun 2030.

Sejalan dengan visi “Mendukung Akselerasi Transformasi Digital” yang telah dideklarasikan oleh Presiden Republik Indonesia untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia, Kemenkominfo berkolaborasi dengan para penggerak ekosistem digital untuk menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dengan tujuan meningkatkan jumlah kewirausahaan ekonomi digital di Indonesia.

Kepala Badan Pengembangan Riset dan Inovasi USU, Buchari, dalam sambutan sekaligus pembukaan acara mengatakan bahwa kegiatan #Hack4ID sangat penting untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan anak muda khususnya pelaku ekonomi digital untuk menghadapi tantangan dalam dunia industri.

“Kami berharap seluruh peserta dapat berkontribusi secara aktif dalam kegiatan ini hingga menghasilkan ide-ide inovatif yang dikembangkan sebagai prototipe bisnis dan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara,” ujar Buchari.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi keynote speech yang dibawakan oleh Manager IP & Service Node Operation Telkom Indonesia, Erikson Sirait yang berbicara mengenai tantangan yang dihadapi Telkom dalam proses digitalisasi, inisiasi apa saja yang sudah dilakukan untuk menghadapi tantangan yang ada, dan Inovasi digital bagaimana yang dibutuhkan oleh industri saat ini.

Selain itu, Erikson juga menerangkan bahwa Telkom juga turut membantu masyarakat yang memiliki ide solusi dalam hal Digital Service untuk bisa diwujudkan.

“Telkom sangat support bagi teman-teman yang punya ide di sisi digital services bisa kita fasilitasi dari optimalisasi digital platform sampai connectivity-nya,” terang Erikson.

Sesi selanjutnya yaitu workshop yang dibawakan oleh Product Analyst DANA, Farkhan Khairullah Amril dengan tema “Problem Solution Fit”. Dalam sesi ini, Farkhan menjelaskan perjalanan sebuah produk hingga menjadi solusi bagi masyarakat.

Farkhan menjelaskan bagaimana cara menemukan dan memahami suatu masalah, lalu menentukan prioritas langkah mana yang harus diambil dalam menciptakan sebuah solusi hingga akhirnya mengubah masalah tersebut menjadi sebuah kesempatan melalui solusi yang sudah diciptakan sebelumnya.

“Pada intinya, produk yang baik itu harus bisa memecahkan masalah bagi penggunanya tanpa meninggalkan nilai bisnis dari produk tersebut,” jelas Farkhan.

Sesi terakhir #Hack4ID adalah Team Working/Mentoring yang dibawakan oleh Faizah selaku Research & Curriculum Development 1000 Startup Digital dan dibantu oleh mentor-mentor yang akan memandu peserta dalam menemukan solusi.

Adapun mentor yang memandu peserta pada sesi ini adalah Software Engineer HealthBeats, Jabbar Ali Panggabean; CEO & Founder Ruang Mahasiswa, Ronaldi Tumanggor; Business Development Specialist Sirka, Raju Ritonga; Product Owner Specialist VCGamers, Denny; dan Co-Founder Halo Siswa, Adyan Aqil.

Pada sesi Team Working/Mentoring ini peserta dibagi dalam kelompok-kelompok yang didampingi oleh 2 hingga 3 mentor dengan durasi 15 menit per tim.

Dalam sesi ini dijelaskan pula bahwa, untuk membangun startup kita harus memiliki pola pikir How might we dan sprint goal setting dalam mencari pembeda dari pemecahan masalah dan bagaimana cara mengatasinya dengan berbeda.

Dalam sesi ini, setiap tim memilih topik mengenai industri sektor logistik dan harus menemukan masalah dari topik tersebut. Setelah menemukan masalah, perwakilan tim memaparkan hasil temuan timnya lalu didiskusikan bersama tim lain untuk ditemukan solusi dari masalah tersebut.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top