Sabtu, 23 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

GP Ansor Banten dan Bangka Belitung Bantu Pulangkan Warga Kota Serang Korban Human Trafficking

Asra and

| Sabtu, 20 Mei 2023

| 14:30 WIB

Ketua GP Ansor, Ahmad Nuri saat menjenguk Novianti yang merupakan korban human trafficking di rumahnya. (FOTO: ESIH/EKBISBANTEN.COM).

KOTA SERANG, EKBISBANTEN.COM – Seorang perempuan asal Kota Serang, Novianti (29) menjadi korban human trafficking atau penjualan orang lewat Facebook.

Perempuan yang tinggal di Kebon Sayur, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang tersebut disekap di sebuah mes untuk melayani pria hidung belang.

Mulanya, Novi ditawarkan pekerjaan melalui aplikasi Facebook oleh seseorang yang tidak dikenalnya.

Ia ditawari bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah karaoke yang berada di Bangka Belitung pada (24/4/2023) lalu.

Saat itu, Novi tidak langsung menerima tawaran tersebut. Tetapi setelah beberapa hari memikirkan, Ia menerimanya lantaran desakan ekonomi.

BACA JUGA: Bagikan Sarung-Peci, GP Ansor Banten : Bentuk Kepedulian Kita Terhadap Sesama

“Saya dapat pesan lewat Facebook ada orang nawarin kerja jadi LC di sebuah karaoke di Bangka Belitung. Saya terima tawaran itu untuk biaya hidup,” kata Novi saat ditemui, Sabtu (20/5/2023).

Perempuan yang sudah memiliki satu orang anak itu sebenarnya ragu. Akan tetapi karena diiming-imingi fasilitas yang akan ditanggung, Ia menerima tawaran kerja itu.

“Orangnya kemudian langsung WA saya. Katanya kalau kamu niat mau kerja di sini, nanti uang transfer, mess sama makan di tanggung di sini,” ungkap Novi.

Setibanya di lokasi tepatnya di Sambung Giri, Bangka Belitung ternyata sudah ada 17 orang perempuan yang datang dari berbagai daerah menetap di sebuah mes di tempat tersebut.

Novi menjelaskan bahwa saat sampai di lokasi, ternyata para pekerja di sana harus menemani tidur pria hidung belang dengan tarif Rp900 ribu per malam.

BACA JUGA: Sambut Bulan Puasa dengan Sukacita, Sekretariat DPRD Kota Serang Gelar Mapag Ramadan

“Sampe sana ternyata aku harus nemenin BO. Kalo kita melayani gitu, dapet uang Rp900 ribu. Tapi menurut pengakuan para pekerja di sana, kita kebagian Rp450 ribu saja, sisanya untuk mami,” ujarnya.

Novi yang tidak menginginkan pekerjaan kotor tersebut akhirnya meminta bantuan kepada temannya di Kota Serang bernama Ari.

Ari yang kebingungan akhirnya mencoba menghubungi Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang juga merupakan Sekretaris DPRD Kota Serang, Ahmad Nuri.

Bak dayung bersambut, Ahmad Nuri yang merasa iba langsung menghubungi Ketua GP Ansor Kepulauan Bangka Belitung, Masmuni Mahatma untuk mencari keberadaan Novi.

“Proses pemulangan Novianti ini bermula dari komunikasi Bang Ari ke saya. Di mana mereka minta tolong pada saya, bermula dari tawaran bekerja di Facebook tetapi kemudian tidak sesuai dengan ekspektasi. Malah diminta open BO,” terangnya.

BACA JUGA: Jelang Pemilu, GP Ansor Banten Usung Politik Kebangsaan

“Siang komunikasi, malamnya dia cek dan paginya sudah ada titik terang. Pada hakikatnya Novi harus dikeluarkan dari lembah hitam di sana, setelah bernegosiasi akhirnya kami bisa mengeluarkannya,” sambung Ahmad Nuri.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPRD Kota Serang itu, hal ini adalah salah satu dimensi kemanusiaan GP Ansor melalui jaringan Banten dan Kepulauan Bangka belitung yang konsen terhadap kemanusiaan.

“Apapun motifnya, persoalan seperti ini harus segera dituntaskan jangan sampai terjadi lagi ke warga masyarakat Kota Serang dan Banten,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ahmad Nuri berterima kasih kepada Masmuni dan GP Ansor Kepulauan Bangka Belitung serta berharap agar masyarakat berhati-hati dalam mencari pekerjaan.

“Jangan sampai menerima tawaran bekerja di tempat jauh dari orang yang tidak dikenal dan tidak ada kontrak kerja, perlindungan serta kerangka-kerangka yang bisa menyelamatkan. Be a smart,” pungkasnya.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top