Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Cilegon Hary Dwi Marwoko mengatakan, tiga program strategis untuk para pekerja itu mengacu dari pada arahan BPJS Ketenagakerjaan pusat.
“Pertama, di eksternal itu kita cari potensi-potensi daerah yang memiliki lumbung-lumbung tenaga kerja, misalkan paguyuban,” katanya kepada Ekbisbanten, Kamis (6/1/2022).
Hary menjelaskan, para pekerja yang berada di dalam paguyuban itu nanti akan diberikan edukasi tentang pentingnya perlindungan dan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kita edukasi karena memang ini program negara, kita wajib menyampaikan kepada mereka bahwa ada program negara yang memberikan perlindungan bagi pekerja di Indonesia. Contoh paguyuban itu seperti paguyuban Opang, paguyuban RT/RW, paguyuban kuli panggul pelabuhan, paguyuban truk. Jadi memang kita menyasar ke sektor itu, itu yang menjadi prioritas,” jelasnya.
Program selanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan Kota Cilegon akan menekankan perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar, untuk menginstruksikan para kontraktor beserta pekerjanya yang berada di lingkungan itu agar turut mendaftarkan juga di BPJS ketenagakerjaan.
“Misalkan bagi perusahaan yang telah terdaftar dia punya tender, tender itu kalau bisa di prasyarat. Jadi perusahaan mengajukan tender ke perusahaan yang sudah terdaftar salah satu syaratnya, yang mengikuti tender daftarkan dulu pekerjanya, karena kalau ada risiko tetap kembalinya ke perusahaan itu juga,” ujar Hary.
Kemudian yang terakhir, dikatakan Hary, BPJS Ketenagakerjaan Kota Cilegon akan memberikan penekanan dari sisi administrasi dengan mengembangkan kembali aplikasi Jamsostek Mobile untuk kemudahan para pekerja mengklaim segala program yang ada.
“Jadi kita sekarang itu lagi mengembangkan Jamsostek Mobile. Nanti klaim itu hitungan menit saja melalui aplikasi itu. Kita arahkan para pekerja ini untuk segera mendownload. Di situ akan ada informasi terkait saldo, klaim program ada di situ,” ucapnya.***
]]>
