TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Perwakilan masyarakat dari tujuh desa yang berada di Kecamatan Rajeg, mengeluhkan soal sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, mahalnya harga kebutuhan pokok dan infrastuktur lingkungan.
Hal itu diungkapkan masyarakat kepada Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Fraksi Partai Demokrat M. Nawa Said Dimyati atau Cak Nawa di hari pertama reses.
Salah satu masyarakat, Andri mengatakan banyak masyarakat yang pada saat pandemi Covid-19 diberhentikan dari pekerjaannya sampai dengan saat belum mendapatkan pekerjaan kembali.
“Masyarakat yang di PHK pada saat pandemi sekarang banyak yang masih nganggur pak, kami perlu ada solusi dari pemerintah untuk keluarga kami yang belum kerja, padahal ini di Kabupaten Tangerang pabrik banyak,” katanya di GSG Azhar Rajeg, Rabu (7/6/2023).
Selain pengangguran, Andri juga mengaku ibu-ibu banyak yang mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan.
“Udah pekerjaan susah, ibu-ibu teriak terus pak karena harga-harga kebutuhan dapur mahal, kita suka pusing juga pak sebagai suami,” ujarnya.
Kemudian Cak Nawa menerima keluhan dari masyarakat dan meminta kepada masyarakat memanfaatkan masa reses ini, katanya, masyarakat harus menyampaikan keluh kesahnya kepada wakil rakyat.
“Bapak/ibu harus aktif menyampaikan aspirasi, manfaatkan masa reses ini, karena apa yang bapak dan ibu sampaikan akan ditulis dan dimasukan pada pokok-pokok pikiran DPRD,” kata Cak Nawa.
Diketahui, reses hari pertama ini merupakan masa persidangan ke III Tahun Sidang 2022-2023, Cak Nawa bertemu dengan 330 masyarakat pada tujuh desa yang berada di Kecamatan Rajeg. Desa tersebut ialah Desa Daon, Desa Jambu Karya, Desa Rajeg Mulya, Desa Suksari, Desa Mekarsari, Desa Sukatani dan Desa Pengarengan.
