Menurut Iwan, dari keterangan anak-anak korban pada Sabtu 17 Maret 2024, sore hari. Korban berpamitan diduga hendak mengecek rumah kontrakan miliknya yang kosong.
“Sore hari (Sabtu-red) korban keluar rumah dan tidak kembali hingga malam,” ujarnya.
Iwan mengungkapkan karena tak ada kabar, keesokan harinya, anak korban menduga ayahnya berada di rumah yang disewakan oleh keluarga.
“Ketika anak laki-lakinya kedalam rumah kosong tersebut, pintu rumah tidak dalam terkunci dan lampu dalam keadaan mati, lalu anak korban mencari d setiap ruangan rumah dengan menggunakan senter Handphone dan menemukan ayahnya telah meninggal,” ungkapnya.
Selain benturan, Iwan menegaskan keluarga menduga korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
“Menurut keterangan anak korban korban, Maryanti mempunyai penyakit darah tinggi dan komplikasi,” tegasnya.***