EKBISBANTEN.COM – Forbes Real Time Billionaires baru-baru ini kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia.
Dalam daftar tersebut, kekayaan orang terkaya di Tanah Air mencapai Rp400 triliun.
Adapun posisi orang terkaya di Indonesia itu ditempati oleh Robert Budi Hartono yang merupakan pemilik perusahaan rokok Djarum.
Disusul oleh Michael Hartono, Low Tuck Kwong, Sri Prakash Lohia, dan Prajogo Pangestu di posisi ke-2 hingga ke-5.
Berikut daftar 5 orang terkaya di Indonesia versi Forbes bulan Agustus 2023:
- Robert Budi Hartono
Orang terkaya di Indonesia saat ini yakni Robert Budi Hartono. Ia merupakan pemilik salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, yakni Djarum.
Selain itu, Budi Hartono juga merupakan pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA).
Menurut Forbes Real Time Billionaires, Budi menempati posisi ke-58 sebagai orang terkaya di dunia.
Hal tersebut dinilai wajar. Sebab, Budi memiliki total kekayaan US$ 26,4 miliar atau setara Rp400 triliun.
- Michael Hartono
Orang kedua terkaya di Indonesia saat ini yakni Michael Hartono. Ia kakak dari Robert Budi Hartono yang memiliki kekayaan US$ 25,3 miliar atau senilai Rp 385 triliun.
Michael yang akrab disapa Bambang juga mewarisi PT Djarum. Bersama sang adik, ia menjadi pemegang saham terbesar di Bank BCA.
- Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong merupakan pengusaha batu bara pendiri Bayan Resources. Menurut data terbaru, harta kekayaan yang dimiliki Low Tuck Kwong mencapai US$ 25,1 miliar atau sekitar Rp381 triliun.
Harta kekayaannya melonjak hingga 3,6 persen atau setara US$ 873 juta (Rp13 miliar) dari beberapa waktu sebelumnya.
- Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia adalah orang keempat terkaya di Indonesia saat ini. Ia merupakan pemilik usaha tekstil dan petrokimia terbesar di Indonesia, Indorama Corporation.
Dalam data Forbes, harta kekayaan Sri Prakash Lohia di 2023 mencapai US$ 7,1 miliar atau setara Rp107 triliun.
- Prajogo Pangestu
Di urutan kelima sebagai orang terkaya di Indonesia ada Prajogo Pangestu. Ia memiliki kekayaan US$ 6,6 miliar atau sekitar Rp100 triliun.
Namun, harta kekayaan pemilik Barito Pacific dan Chandra Asri Petrochemical ini mengalami penurunan, yakni sebesar 1 persen atau setara US$ 66 juta (Rp 1 triliun).*